Sabtu, 13 September 2014

WASPADAI PENYAKIT IRI HATI/HASAD/DENGKI

WASPADAI PENYAKIT IRI HATI/HASAD/DENGKI

Iri hari atau hasad berarti menginginkan hilangnya nikmat dari seseorang. Orang yang dengki hatinya akan sakit manakala melihat saudaranya mendapat nikmat. Ini adalah penyakit hati yang berbahaya dan sedikit sekali orang yang selamat darinya. Dengki itu haram karena Rosululloh  pernah bersabda. “Dan janganlah kalian saling mendengki”. (HR. Muslim)

Hikmah diharamkannya hasad atau iri hati adalah karena ia termasuk bentuk penolakan terhadap takdir Alloh . Orang yang iri hati atau dengki itu lisan diamnya berkata, “Ya Alloh, kenapa Engkau berikan si Fulan nikmat harta, kedudukan atau nikmat yang lainnya dan tidak Engkau berikan kepadaku?”

Hasad Adalah Akhlak Kaum Yahudi

Alloh  berfirman: “Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Alloh telah berikan kepadanya?”. (QS. An-Nisa’ [4]: 54). Yang dimaksud dalam ayat ini adalah kaum Yahudi sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas , ”Mereka mendengki Rosululloh  karena kenabiannya dan mendengki sahabat-sahabatnya karena keimanan mereka terhadapnya”.

Al-Qur’an telah menceritakan kepada kita tentang dampak buruk dari penyakit hasad ini dalam beberapa ayatnya, di antaranya:

1.   Ketika saudara-saudara Yusuf  dengki kepada beliau, maka mereka berbuat aniaya terhadapnya yang menyebabkan Yusuf  dimasukkan ke dalam sumur, lalu menjadi budak dan akhirnya mendekam di penjara selama beberapa tahun. (QS. Yusuf [12] : 8-10).

2.   Karena hasad inilah Qobil membunuh Habil (saudaranya sendiri). (QS. Al-Maidah [5]: 27-30). Dan ini adalah kemaksiatan yang pertama  kali dilakukan di muka bumi.

3.   Karena hasad ini pula, maka iblis (la’natullahi alaihi) kafir kepada Alloh  dan tidak mau sujud kepada Adam . Dia mendengki Adam  karena nikmat yang Alloh  berikan kepadanya. Dan ini adalah kemaksiatan yang pertama kali terjadi di langit.

                            Tidak hasad sebab masuk surga:

Anas bin Malik  berkata: “Kami pernah duduk-duduk bersama Rosululloh  lalu beliau bersabda: “Akan datang kepada kalian seorang dari penghuni surga.” Maka muncullah seorang laki-laki dari kaum Anshor yang bekas air wudhunya masih menetes di janggutnya, ia menenteng kedua sandalnya dengan tangan kirinya. Keesokan harinya Rosululloh  bersabda seperti kemarin, lalu muncullah orang tersebut. Pada hari yang ketiga Rosululloh  bersabda seperti itu pula, lalu muncullah orang tersebut persis seperti keadaannya pada hari pertama. Maka setelah Rosululloh  bangkit, ‘Abdulloh bin ‘Amru  mengikuti orang itu lalu berkata kepadanya, “Aku dimarahi oleh ayahku, lalu aku bersumpah tidak akan masuk kepadanya selama tiga hari. Jika engkau izinkan, maka aku akan tinggal di rumahmu”, Ia menjawab, “Ya boleh”. Kemudian ‘Abdulloh  bermalam bersamanya selama tiga malam akan tetapi ia tidak melihat orang tersebut shalat malam sedikitpun sampai datang waktu fajar, hanya saja ‘Abdulloh  berkata, “Akan tetapi aku tidak pernah mendengar orang itu berbicara kecuali yang baik-baik saja”. Maka setelah berlalu tiga malam –dan hampir saja aku meremehkan amalannya-  akupun berkata. “Wahai hamba Alloh, sebenarnya antara aku dan ayahku tidak ada masalah, akan tetapi aku mendengar Rosululloh  tentang engkau selama tiga kali, “Akan muncul kepada kalian salah seorang dari penghuni surga”. Lalu engkaulah yang muncul selama tiga kali tersebut, maka aku ingin tinggal di rumahmu untuk melihat amalmu agar aku dapat mencontohnya, akan tetapi aku tidak melihat engkau melakukan suatu  amal yang besar, maka apa sebenarnya yang membuat Rosululloh  bersabda seperti itu?”. Ia berkata, “Amalku seperti apa yang engkau lihat”, maka ketika aku berpaling darinya, ia memanggilku dan berkata. “Amalku seperti apa yang engkau lihat, hanya saja aku tidak pernah menyimpan dalam hatiku kebencian terhadap seorangpun dari kaum Muslimin dan aku tidak pernah mendengki seorangpun atas nikmat yang Alloh berikan kepadanya”. Maka ‘Abdulloh  berkata, ‘Nah inilah yang menyampaikanmu ke derajat tersebut dan inilah yang tidak kami mampui’. (HR. Ahmad dengan sanad yang shohih)

Saudaraku … hindarilah hasad, karena ia adalah penyakit hati yang berbahaya. Jika muncul dalam hatimu hasad, maka segeralah engkau tepiskan bisikan tersebut dan do’akanlah kebaikan untuk saudaramu. Ingat, Rosululloh  telah menjanjikan surga kepada seorang sahabatnya karena kebersihan hatinya dari hasad.

—-

Artikel ELSUNNAH.wordpress.com

http://elsunnah.wordpress.com/2013/06/18/waspadai-penyakit-iri-hati/

0 komentar:

Posting Komentar