Tidak ada manusia yg sempurna tanpa cela, tapi Allah selalu memberikan kita pilihan setiap hari nya, untuk hidup di dunia ini dengan cara yg Dia tentukan atau dengan aturan yg kita buat-buat sendiri, dengan senantiasa berusaha mendekat padaNya atau malah semakin menjauh . Dan dalam hidup akan selalu ada manusia yg dihadirkan Allah utk menegur kita, menasehati kita, mengkritik kita, mengajak kita kembali pada Allah, kembali hidup dengan aturan yg telah dibuat Allah utk manusia. Apakah dia bersikap begitu karena merasa hidup nya sudah baik dan sempurna? justru karena dia tahu bahwa hidupnya penuh dg ketidak sempurnaan, ia tak ingin ada saudaranya yg lain di luar sana melakukan hal yg sama, ia ingin berubah dan ingin mengajak saudara yg ia cintai juga mengambil langkah yg sama dengannya, menyongsong cinta Allah. Dan tidak semua kebenaran dpt diterima dgn penerimaan yg baik, pun tidak semua hal yg benar bisa disampaikan dgn cara yg ‘sesuai’ dengan apa yg kita mau.
Karena sesuatu yg buruk menurut perasaan kita, belun tentu buruk menurut penilaian Allah.
Syaikh Abdurrahman Bin Nasir As-Sa’di berkata: “Dan diantara adab bagi orang yang berilmu dan para penuntut ilmu adalah saling menasehati dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat sesuai dengan kemampuan. Walaupun seseorang hanya mengetahui satu masalah saja, kemudian ia ajarkan dan sebarkan maka ini adalah tanda barokah dari ilmunya, karena buah ilmumu adalah ketika manusia mengambil ilmu tersebut darimu.
Dan barang siapa yang bakhil dengan ilmunya, maka ilmunya akan mati dengan kematiannya, bahkan terkadang dia akan lupa dari ilmunya walupun dia masih hidup. Akan tetapi seseorang yang menyebarkan ilmunya, maka inilah kehidupan ilmunya yang kedua dan sebagai wacana untuk menghafal ilmunya, dan Allah akan mengganjarnya sesuai dengan amalannya”. (‘Awa’iqut Tholab:93)
Semoga kelapangan hati selalu diberikan Allah utk kita semua. Semoga Allah senantiasa menunjukkan kita jalan yg lurus, jalan yg ia ridhoi.
0 komentar:
Posting Komentar