KEUTAMAAN MENCARI MUKA DI HADAPAN ALLAH DI SAAT MANUSIA LALAI
Sobat…
JIka diperhatikan, sebuah IBADAH YANG DIKERJAKAN PADA SAAT MANUSIA SIBUK ATAU TERLENA DENGAN DUNIA LEBIH TINGGI DERAJATNYA DI SISI ALLAH. OLEH KARENANYA, LUANGKAN WAKTU UNTUKNYA WALAU SEBENTAR.
CONTOH, SHALAT DHUHA:
عَنِ الْقَاسِمِ الشَّيْبَانِىِّ أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ « صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ ».
Artinya: “Al Qasim Asy Syaibani rahimahullah meriwayatkan bahwa Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha, lalu beliau berkata: “Apakah mereka benar-benar tidak mengetahui bahwa shalat pada selain waktu ini adalah LEBIH UTAMA?!, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalat Awwabin ketika anak-anak Onta kembali ke kandangnya (karena panasanya terik matahari).” HR. Muslim.
Perhatikanlah…IBADAH SHALAT DHUHA INI DIKATAKAN AFDHAL, KARENA DIKERJAKAN PADA SAAT MANUSIA BENAR-BENAR SIBUK DENGAN DUNIANYA, KARENA MEMANG PADA JAM SAAT ITU DIMULAI AKTIFITAS DUNIA, TETAPI KETIKA MASYA ALLAH ADA MANUSIA YANG MESIH MENYEMPATKAN DIRINYA M,ENCARI MUKA DI HADAPAN ALLAH TA’ALA, OLEH KARENANYA LEBIH UTAMA.
CONTOH LAIN, SHOLAT MALAM:
عَنْ عَلِىٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « إِنَّ فِى الْجَنَّةِ لَغُرَفًا يُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ». فَقَامَ إِلَيْهِ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « هِىَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ».
Artinya: “Ali radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah ruangan terlihat bagian luarnya dari dalamnya dan dalamnya dari luarnya”, lalu bangunlah seorang Arab dari kampung, ia berkata: “Milik siapakah ia wahai Rasulullah?”, beliau bersabda: “Dia milik siapa yang memperbaiki perakataan, memberi makan (kepada orang lain) dan selalu berpuasa dan mengerjakan shalat karena Allah pada waktu malam di saat manusia tertidur.” HR. Tirmidzi.
Perhatikanlah…Shalat malam pada saat manusia asyik-asyiknya tertidur pulas, mencari muka di hadapan Allah Ta’ala yang dikerjakan di saat manusia terlena, sungguh mendatangkan keutamaan yang sangat lauar biasa yaitu surga.
Jadi memang… IBADAH YANG DIKERJAKAN PADA SAAT MANUSIA SIBUK ATAU TERLENA DENGAN DUNIA LEBIH TINGGI DERAJATNYA DI SISI ALLAH. OLEH KARENANYA, LUANGKAN WAKTU UNTUKNYA WALAU SEBENTAR
DI SINILAH RAHASIA DARI FIRMAN ALLAH TA’ALA:
{وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي} [طه: 14]
Artinya: “Dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.” QS. Thaha: 14.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah berkata:
وقوله: { لِذِكْرِي } اللام للتعليل أي: أقم الصلاة لأجل ذكرك إياي، لأن ذكره تعالى أجل المقاصد، وهو عبودية القلب، وبه سعادته، فالقلب المعطل عن ذكر الله، معطل عن كل خير، وقد خرب كل الخراب، فشرع الله للعباد أنواع العبادات، التي المقصود منها إقامة ذكره، وخصوصا الصلاة.
“Dan Firman-Nya : { لِذِكْرِي } huruf lam disini adalah untuk sebab, yaitu maksudnya dirikanlah shalat karena ingatanmu kepada-Ku, karena berdzikir kepada Allah Ta’ala adalah tujuan yang paling tinggi dan ia adalah peribadatan hati, dengan (berdzikir) kepada-Nya seseorang akan mendapatkan kebahagiaannya, adapun hati yang terlepas dari dzikir kepada Allah maka akan terlepas dari seluruh kebaikan, dan ia telah hancur dengan benar-benar hancur, Oleh karenanya Allah mensyariatkan untuk para hamba beberapa macam ibadah yang tujuan darinya adalah menegakkan dzikir kepada-Nya dan terutama ibadah Shalat.” Lihat Tafsir As Sa’di pada QS. Thaha: 14.
oleh Ahmad Zainuddin Lc
0 komentar:
Posting Komentar