Senin, 22 September 2014

menghormati perbedaan

menghormati perbedaan
Sahabat sekalian,
Kalau kita lihat gambar kabah , sebuah bangunan dari batu yang tampak sungguh sangat sederhana dan bersahaja. Bentuknya kotak, sangat jauh dari segala kemewahan dan kedigdayaan duniawi yang ditampilkan berbagai bangunan lainnya.
Di balik kesederhanaannya Kabah menyimpan nilai yang sangat tinggi. Seluruh umat Islam setiap hari diperintahkan shalat menghadap bangunan bersahaja ini. Setiap tahun setidaknya ada tiga juta manusia yang thawaf mengelililinginya, menciptakan konsentrasi energi luar biasa, terkumpul dari segenap penjuru dunia.
Ke arah bangunan sederhana inilah Allah menyatukan seluruh umat manusia. Kaya, miskin, putih, coklat, kuning, hitam, semua diperintahkan untuk hadir di sana dan shalat mengarah padanya.
Kabah adalah simbol penyatuan umat. Melalui perintah menyatukan arah ke kabah Allah menyampaikan pesan bahwa semua umat harus bersatu, menghilangkan perbedaan, mendorong persatuan. Bagi mereka yang hadir di hadapannya akan melihat berbagai jenis umat melakukan hal yang persis sama, dengan berbagai adat dan tata cara. Ada yang cara berdoanya berbeda, bahasa tentu berbeda, budayanya berbeda, bahkan cara shalatnya pun berbeda. Pada saat azan dikumandangkan semua shalat. Pada saat shalat selesai thawaf mulai kembali. Semua begitu seragam dalam perbedaan.
Dalam pesan-pesan selama manasik haji, sering sekali kami diingatkan untuk menghormati perbedaan tersebut. Jangan resah melihat orang yang cara shalatnya berbeda dengan kita, terlihat kasar atau menyebalkan. Bisa saja memang budayanya membuatnya begitu. Kita tidak boleh sombong dan merasa milik kita paling benar sendiri.
Semangat ini adalah lambang.
Semangat ini juga harus kita bawa dalam berbagai aspek kehidupan. Sombong adalah sifat yang paling Allah benci dan menyebabkan setan dikeluarkan dari surga. Marilah kita hormati setiap perbedaan dalam Islam. Janganlah kita menghina siapapun yang terlihat berbeda. Siapa tahu mereka lebih mulia daripada kita di muka Allah. Kita tak pernah tahu.
Quran dan sunnah adalah pegangan yang menyatukan kita semua. Itupun banyak diartikan berbeda, dengan banyaknya mazhab yang ada. Janganlah hal itu menjadikan kita terpecah-pecah.
Seandainya ada yang kita anggap salah, marilah kita terapkan pesan Allah ini:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
(Al-`Aşr):1-3
Marilah saling menasehati atau mengingatkan dengan cara yang baik, santun, dan sabar. Tugas kita hanya mengingatkan. Hasilnya kita serahkan pada Allah.
Semoga kita semua dapat menjadi manusia yang beruntung, yang menikmati indahnya perbedaan, saling mencintai saudara-saudara seiman, dan saling mengingatkan kebenaran dan kesabaran. Semoga semua upaya ini mendekatkan kita semua padaNya dan pada surgaNya. Aamiin yra.
��������

0 komentar:

Posting Komentar