Senin, 13 Oktober 2014

Sholat Subuh, Ujian Keimanan Seorang Muslim

Sholat Subuh, Ujian Keimanan Seorang Muslim

Oleh: bening1 

Betapa manusia begitu bersemangat bangun untuk mengumpulkan harta tetapi mereka tidak bangun untuk mengumpulkan kebaikan. Apakah ia ragu akan datangnya kematian? atau ragu dengan hari berbangkit? atau justru ragu adanya Allah? betapa mudah lidah mengatakan ‘Islam’ namun betapa sulitnya menancapkan ‘Iman’di hati manusia.

Allah SWT mengetahui segala hal yang tersembunyi dalam hati,mengetahui yang munafik dari yang mukmin, mengetahui yang dusta dari yang jujur. Dia akan memberikan ujian untuk mengetahui rahasia hati yang tersembunyi dan siapa yang meyakini sesuatu namun tidak pernah merealisasikan. Sholat subuh adalah satu ujian bagi kaum muslim untuk membedakan siapa yang mukmin dan siapa yang munafik.

Rasulullah telah membuat klasifikasi yang beliau jadikan sebagai tolak ukur untuk membedakan orang mukmin dan orang munafik. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasul bersabda:
“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah sholat Isya dan sholat subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak..” [HR.Bukhari dan Muslim]

Nilai tertinggi dalam ujian ini adalah [bagi laki-laki] sholat subuh berjamaah di masjid dan [bagi wanita] sholat subuh tepat pada waktunya di rumah. Manusia dianggap gagal dalam ujian penting ini manakala mereka sholat tidak tepat waktu, misal setelah matahari terbit.

Coba renungkan,jika sekiranya istri atau ibu anda membangunkan anda jam 4 pagi dan berteriak “rumah tetangga kita kebakaran” tentu anda segera bangun, melompat dari tempat tidur, mengenakan pakaian seadanya dan lari keluar bersama keluarga anda.Atau anda akan berkata pada istri/ibu anda “sebentar saya lelah..biarkan saya tidur, semalem saya tidur terlambat.”

Jawablah dengan jujur mana yang lebih menakutkan kebakaran rumah tetangga atau api neraka di hari kiamat nanti? Mana yang lebih menakutkan api dunia atau api akhirat? lantas mengapa masih menganggap santai api neraka? sementara kita tahu dia benar-benar ada.

Saudaraku semuslim, jika kita sanggup bangun pagi supaya kita tidak terlambat sampai di tempat kerja, tidak mendapat amarah dari bos kita, tidak dipotong gaji kita..mengapa kita tidak sanggup untuk bangun pagi memenuhi kewajiban kita pada Yang Maha Menguasai hidup ini, Maha Mengendalikan anggota tubuh kita, Maha Pemberi Rizki?

Ya Muhaimin,Ya Muhyii..
Wahai Yang Maha memelihara seluruh isi dunia ini,Wahai Zat Yang Maha Menghidupkan..

Maafkanlah kami, Kau hidupkan [bangun] kami setelah Kau matikan [tidur] kami semalam, namun tiada syukur yang kami tunjukkan untuk segera mendirikan sholat subuh menghadapMu.
Kami lebih mengikuti bisikan setan, menunggu terbitnya matahari untuk menunaikan subuh kami.

Ya Allah kuatkan iman kami untuk esok pagi bisa memperbaiki subuh kami,agar kami termasuk orang-orang yang mendapat ridhoMu dan bukan murkaMu.Amin..

0 komentar:

Posting Komentar