Minggu, 26 Oktober 2014

Mari Terus berbuat BAIK

(Ust Abu Saad Nurhuda bin Muhammad Amin write:

Sahabat2ku:

Jangan tertipu dengan usia MUDA
karena syarat Mati TIDAK harus TUA.

Jangan terpedaya dengan tubuh yang SEHAT ...
karena syarat Mati TIDAK mesti SAKIT.

Jangan terperdaya dengan Harta Kekayaaan...
Sebab Si kayapun tidak pernah menyiapkan Kain Kafan buat dirinya meski cuma Selembar.

Mari Terus berbuat BAIK
berniat untuk BAIK,
berkata yang BAIK-BAIK,
Memberi nasihat yang BAIK

Meskipun TIDAK banyak orang
yang mengenalimu dan Tidak suka dgn Nasihatmu,

Cukup lah Allah yang mengenalimu lebih dari pada orang lain.

Jadilah bagai Jantung yang tidak terlihat, Tetapi terus berdenyut
setiap saat hingga kita terus dapat hidup, berkarya dan menebar manfaat bagi sekeliling kita sampai diberhentikan oleh-NYA.

Sahabat2ku:  :)
     

"Waktu yang kusesali adalah jika pagi hingga matahari terbenam,
'Amalku tidak bertambah sedikitpun,
padahal aku tahu saat ini umurku berkurang."

(Ibnu Mas'ud rodhiyallahu 'anhu)

Dr. Ust. Badrusalam

Jumat, 24 Oktober 2014

Muhasabah Menjelang Tahun Baru Hijriah

Bismillaahir-Rohmaanir-Rohiim

Muhasabah Menjelang Tahun Baru Hijriah

��DOSA-DOSA TIDAK TERHAPUS DARI LEMBARAN CATATAN AMAL ��HINGGA PEMILIKNYA DIHADAPKAN PADANYA DI HARI KIAMAT SEKALIPUN DIA TELAH BERTAUBAT (DI DUNIA)��

��Al-Hasan Al-Bashri (TABI'IN) rahimahullah:
"Maka seorang hamba yang berbuat dosa, kemudian dia bertaubat, dan memohon ampun, maka akan diberikan ampunan baginya, akan tetapi dosa-dosa itu takkan terhapus dari catatan amalnya sebelum dihadapkan kepadanya, kemudian ditanyakan kepadanya, kemudian Al-Hasan pun menangis sejadi-jadinya, seraya berkata: dan kalaulah sekiranya kita tidak menangis kecuali karena malu terhadap tempat tersebut (yakni yaumul hisab, pent), tentulah sepantasnya bagi kita untuk menangis."

��Bilal bin Sa'ad rahimahullah:
"Sesungguhnya Allah akan mengampuni semua dosa, akan tetapi tidak akan menghapusnya dari catatan amal hingga dia dihadapkan kepada pemiliknya di hari kiamat sekalipun dia telah bertaubat (darinya)"

��Sahabat Nabi, Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu:
"Allah akan mendekatkan setiap hamba di hari kiamat, maka akan diletakkan pada hamba tersebut sayapnya (malaikat), sehingga menutupi hamba tersebut dari makhluk-makhluk semuanya, dan menyodorkan kepada hamba tersebut catatan amalnya di balik sayap tersebut, dan berkata: bacalah wahai anak Adam catatanmu, kemudian dia pun membacanya, dan melintasi catatan kebaikan sehingga menjadi putih bersinarlah wajahnya karenanya, dan hatinya pun menjadi gembira karenanya, maka Allah pun berfirman: apakah Anda mengenalinya wahai hamba-Ku? Maka dia pun menjawab: benar, kemudian Allah berfirman: sesungguhnya Aku menerimanya darimu, maka sujudlah dia, kemudian Allah berfirman: angkatlah kepalamu dan kembalilah kepada catatan amalmu, maka dia pun membacanya hingga melewati catatan kejelekan, maka menjadi menghitamlah wajahnya karenanya, dan hatinya pun menjadi takut karenanya, dan bergetarlah seluruh tubuhnya, dan mulailah dia malu kepada Rabb nya apa yang tidak diketahui oleh lainnya, kemudian Allah berfirman: apakah Anda mengenalinya wahai hamba-Ku? Maka dia pun menjawab: benar, wahai Rabb ku, dan Allah berfirman: sungguh telah Aku ampuni dosa-dosa itu untukmu, maka dia pun bersujud, dan tidak ada makhluk yang melihatnya kecuali sujudnya hingga satu sama lainnya saling bersahutan mengatakan: berbahagialah bagi setiap hamba yang tidak pernah berbuat maksiat kepada Allah sedikitpun, dan mereka tidak tahu apa yang telah terjadi dalam perjumpaan antara hamba tersebut dengan Rabb nya dari apa yang telah dihadapkan kepadanya."

��Dan berkata Abu 'Utsman An-Nahdiy (TABI'IN) rahimahullah dari Salman Al-Farisi radhiyallahu 'anhu:
"Setiap orang akan diberi catatan amalnya di hari kiamat, maka dia pun membaca bagian atasnya, dan ternyata dia jumpai kejelekan-kejelekannya, dan dikala itu hampir-hampir saja dia berburuk sangka, dia pun melihat ke bagian bawahnya, dan ternyata didapati kebaikan-kebaikannya, kemudian dia melihat di bagian atasnya, dan ternyata telah diganti dengan catatan kebaikan-kebaikan."
(Jami'ul 'Ulum wal Hikam hal. 453 karya Al-Imam Ibnu Rajab rahimahullah)

Betapa hinanya diri ini jika dosa yang sudah pernah dilakukan saja masih tetap dibukukan....lalu mengapa diri ini masih menambah dengan dosa yang baru?

Semoga Bermanfaat....Baarakallahu fiikum.

sungguh heran

Sungguh heran..
Ada yang tidak mau sholat..
Padahal iblis diusir dari surga karena tidak mau sujud 1x karena kesombongannya..
Lantas bagaimana dengan orang yang tidak mau sujud 34x dalam sehari dengan sombongnya..

Sungguh heran..
Ada orang yang sombong dan sangat berbangga diri dengan segala yang ada pada dirinya..
Padahal kemarin dia adalah air mani dan esok pasti akan mati..

Sungguh heran..
Ada yang menutupi mobilnya karena takut lecet dan berdebu..
Tetapi membiarkan anak istrinya terbuka tanpa hijab..

Sungguh heran..
Ada yang pergi pagi pulang malam untuk mengejar rizkinya..
Tetapi tidak pernah datang ke ‘rumah’ Sang pemberi rizki untuk berjamaah..

Sungguh heran..
Ada yang berjuang mati-matian untuk membangun rumah di dunia..
Tetapi ia lupa membangun rumah abadinya di akherat..

Sungguh heran..
Dia tahu pasti jika dunia ini adalah jembatan menuju akhirat..
Tetapi ia masih saja sibuk membangun istana di atas jembatan..

Ketahuilah saudaraku..
Sungguh engkau pasti mati..
Setelah itu rumahmu bukan lagi milikmu..
Hartamu menjadi milik ahlimu..
Istrimu / suamimu akan menikah lagi…
Dan mereka akan mulai melupakanmu..
Kemudian mereka masing-masing sibuk dengan kehidupannya..

Lantas engkau..
Apa yang sekarang terjadi denganmu?
Apa yang tersisa dari milikmu?
Amalan apa yang telah engkau bawa menghadap Rabb-mu?

Biar kutebak..
Menyesal..??
Sekarang mengharap dimasukkan surga.. tanpa bekal??
Sekarang berharap sangat dibebaskan dari hisab dan adzab.. tanpa amal??

Bodoh..
Sungguh engkau telah TERLAMBAT..
Sungguh engkau telah TERTIPU..
Sungguh engkau telah BINASA..

“…Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.” al-Baqarah, 13)

“(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau.. DAN KEHIDUPAN DUNIA TELAH MENIPU MEREKA”.
Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.”  al A’raf, 51

::Indahnya Islam,bagi kaum yang berpikir:

Semoga bermanfaat dan ada hikmahnya. Semoga kita tetap istiqomah dalam kebaikan dan takwa di jalan-Nya serta dijauhkan dari kejahatan, permusuhan, dan jalan yang tidak diridhai-Nya. Aamiin. :’)

Katakan ini Kepada Ayahmu Wahai Wanita

::Katakan ini Kepada Ayahmu Wahai Wanita::

Ayah..jangan nikahkan aku dengan pemuda yang gemar bermaksiat
Ayah..tolaklah pinangan kepadaku dari pemuda yang tidak menjaga sholatnya
Ayah..jangan restui kedatangan pemuda di rumah ini yang mengajakku keluar sebelum dia halal bagiku
Ayah..jangan segan menolak jika engkau tidak meridhoi agamanya

Tapi Ayah..
Pertimbangkan lamaran seorang pemuda jika dia engkau ridhoi agamanya
Pertimbangkan keinginannya mengajukan ta'aruf kepadaku jika baca'an Al Qur'annya mampu membuat ayah menitikkan air mata
Pertimbangkan niat sucinya menikahiku meskipun dia miskin, tapi agama dan akhlaknya telah membuat ayah bangga

Ayah..engkau waliku dalam memilihkan calon imamku, tidaklah ringan tanggung jawab itu ayah, karena kelak akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah diakhirat

Maka pilihkan seorang pemuda yang terbaik untukku ayah, yang engkau, ibu serta Allah ridhoi

Seorang pemuda yang akan menjadi panutan, pelindung dan cahaya bagiku, bagi keluarga dan terutama bagi agamaku

copas dari ikhwah fillah

-=====================

SELEKTIF DALAM MENCARI SUAMI

Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
“Pernikahan itu adalah (bagaikan) perbudakan, oleh karena itu hendaklah seseorang diantara kalian memperhatikan di tempat mana ia lepaskan anak perempuannya“.

Maka dari itu selektiflah dalam memilih pasangan hidup, jangan sampai kita menyesal untuk selama-lamanya.

Jangan menikah dengan orang yang buruk agamanya atau buruk akhlaknya, pelaku maksiat, orang fasik, orang yang suka meninggalkan shalat, pemabuk, dan ahli bid’ah.

Tapi carilah orang yang baik agama dan akhlaknya,

=============================

Untuk Muslimah,
Jangan sampai engkau menikah dengan pemuda yang pandai dlm agama namun buruk dlm perilaku/akhlak karena ia akan melukai hatimu.
Jangan pula engkau menikah dengan pemuda yang bodoh tentang agama karena ia tak akan mampu untuk membimbingmu.

Kriteria suami yang baik adalah: BAGUS AGAMANYA (ilmu dan ibadahnya) dan BAGUS AKHLAKNYA
Sebisa mungkin Agamanya baik, perilakunya santun, dari keluarga yg harmonis, dewasa dan lebih mapan.

==============================

Selektif Dalam Memilih Calon Suami
(Wanita Perlu Hati-hati, Sekali Salah Pilih Suami, Susah Lepas, Kemudian Menyesal)

Banyak wanita yang setelah menikah mengeluh dengan sikap suaminya yang dzolim, keras, selingkuh, egois, tidak bertanggungjawab,
ternyata penyebabnya karena kesalahannya sendiri, yaitu dahulu tidak selektif dalam memilih calon suami,
tidak mencari calon suami yang sholih (BAGUS AGAMANYA dan BAGUS AKHLAKNYA).

Dan cara mendapatkan suami yang sholeh yaitu dengan menjadi sholihah terlebih dahulu, lelaki yang baik adalah untuk wanita yang baik.

=======================

Selektif Dalam Memilih Calon Pasangan

Sesungguhnya Islam telah memerintahkan laki-laki untuk telilti dan cermat dalam memilih calon istri, bahkan menjadikan hal tersebut sebagai suatu syarat yang harus dipegang teguh dalam upaya membentuk keluarga yang Islami.

Demikian pula dalam hal memilih calon suami yang shalih merupakan tanggung jawab bersama antara seorang wanita dengan walinya. Memilih suami itu adalah hak seorang wanita, oleh karenanya ia harus cermat dan teliti dalam memilih, dan tidak meremehkan persoalan ini.

Ummul Mu’minin Aisyah radhiallahu ‘anha berkata: “Pernikahan itu adalah perbudakan, oleh karena itu hendaklah seseorang diantara kalian memperhatikan di tempat mana ia lepaskan anak perempuannya“.

Oleh karena itu jangan sampai menikah dengan pelaku maksiat, orang fasik, orang yang suka meninggalkan shalat, pemabuk, dan ahli bid’ah. Atau orang yang memiliki harta yang banyak namun tidak beragama dengan baik.

Tapi carilah orang yang baik agama dan akhlaknya,

Nabi صلى الله عليه و سلم bersabda: “Apabila datang kepada kalian seorang pemuda yang kalian sukai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia dengan putri kalian.“. (HR. at-Tirmidzi).

Maka dari itu selektiflah dalam memilih pasangan hidup, jangan sampai kita menyesal untuk selama-lamanya.

Ust. Fuad Hamzah Baraba, Lc.
Artikel Muslim.Or.Id

===================================

Kiat-kiat Memilih Suami Sholeh:

1. Faham, Dan mengamalkan Al-qur’an Dan Assunnah
2. Minimal Shalat 5 waktu (wajib) Dan Puasanya
3. Tidak mau Berduaan Dan tidak mau Menyentuhmu Sampai Allah Halalkan
4. Pekerja Aktif pada Rizki Yang Halal
5. Figur Penyayang Kepada Orang Tua, Kakak, Adik Dan Sanak Family nya.
6. Pribadi yang Menyenangkan dan disenangi para Sahabatnya.
7. Sangat hormat Pendapat & keluargamu.

===================

Wanita pun berhak memilih.....

Berikut kriteria calon suami ideal yg disebutkan oleh penulis kitab az zawaj al islami as sa'id.

1. Baik agama dan akhlak.
2. Bisa membaca al Quran dan menghafalnya walaupun sedikit.
3. Mampu dalam nafkah lahir dan batin.
4. Penyayang kepada isterinya.
5. Enak dipandang.
6. Mampu menjaga kesucian isterinya.
7. Tidak cacat dan berpenyakit yg menular.
8. Tidak mandul.
9. Jujur dan amanah.
10. Berasal dari keluarga yang baik.
11. Bertanggung jawab.
12. Bisa menjaga isteri dan mengasihinya.
13. Sumber rezekinya halal.
14. Berakal atau dewasa, bukan gila.
15. Terpelajar dan pengetahuannya luas.
16. Berbakti kepada kedua orangtuanya.
17. Suka bersilaturahim.

===================

====

Dan cara agar memperoleh jodoh yang sholeh dan bagus akhlaknya tentunya adalah kita memperbaiki kualitas diri kita. Jangan berharap mendapat jodoh yang baik agama dan akhlaknya jika kita sendiri tidak baik.

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji, dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik (pula)…”
(QS An Nuur: 26)

Pada dasarnya, seorang ayah wajib mencarikan suami yg sholih, baik akhlaknya, dan sepadan/serasi/sekufu' dgn puterinya.

silahkan baca artikel2 berikut ini:

Wanita Perlu Hati-hati, Sekali Salah Pilih Suami, Susah Lepas, Kemudian Menyesal
http://muslimafiyah.com/wanita-perlu-hati-hati-sekali-salah-pilih-suami-susah-lepas-kemudian-menyesal.html

Tips memilih calon suami:
http://www.konsultasisyariah.com/kriteria-laki-laki-yang-tidak-layak-dijadikan-suami-muslimah/

Siapa Yang Ukhti pilih:
http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/siapakah-yang-ukhti-pilih.html

6 Jenis Lelaki yang jangan diterima lamarannya:
http://www.islamedia.co/2014/05/untuk-muslimah-jangan-terima-lamaran.html

Bukan pria idaman:
http://rumaysho.com/muslimah/bukan-pria-idaman-764

Tipe Pria Yang jangan Dinikahi:
http://alashree.wordpress.com/2010/01/27/laki-yg-diblacklist/

Kisah syaikh ibnu utsaimin diam-diam menyelidiki kualitas agama dan akhlak calon menantunya:
http://www.fimadani.com/kisah-syaikh-utsaimin-mencari-menantu/

Posted by
https://m.facebook.com/ayoberhijab?v=timeline&filter=1

Indah pada waktunya

Indah pada waktunya

Indah namanya , umurnya genap enam tahun. Kulitnya putih dengan rambut hitam tergerai panjang. Indah memang cantik, dan hatinya jauh lebih cantik. Indah dibesarkan dengan kasih sayang, dengan kepercayaan, dan dengan teladan yang baik dari kedua orangtuanya. Bu Mila dan Pak Faisal memang membesarkan Indah dengan penuh kasih sayang namun tidak berlebihan. Sejak kecil Indah dididik untuk memegang teguh komitmen yang dibuat. Janji adalah janji, sebisa mungkin harus ditepati.

Segala sesuatu yang dimulai dengan kebohongan akan berakhir dengan kebohongan. Sesuatu yang dimulai dengan kecurangan akan berakhir dengan kegagalan. Sesuatu yang dimulai dengan kesombongan akan berakhir dengan kehancuran. Sebaliknya sesuatu yang dimulai dengan niat baik dan ketulusan akan berakhir dengan kebahagiaan.

Hari ini Indah ulang tahun, Bu Mila dan Pak Faisal memang tidak pernah merayakan ulang tahun Indah dengan pesta yang mewah. Cukup syukuran kecil-kecilan di rumah. Namun tidak seperti biasanya, kali ini Indah minta hadiah. “Umi, beliin Indah kaus kaki renda ya... punya temen Indah baguuuss deh... ada coraknya...”, ujar indah dengan penuh harap, begitu halus intonasinya sebenarnya Bu Mila tak sanggup menolak, tapi apapun yang terjadi, komitmen harus dipertahankan..

“Boleh, nanti Indah ikut Umi ke Swalayan ya, kita beli disana aja. tapi Indah mesti janji, nggak boleh minta apa-apa lagi.” ujar bu Mila penuh kasih. “Makasi ya Umi, Indah janji nggak akan minta apa-apa lagi, kaus kaki itu sudah cukup buat Indah.”. Sesuai janji, sore itu Bu Mila mengajak Indah ke Swalayan dekat rumah. Nggak perlu waktu lama bagi indah untuk menemukan kaus kakinya. Tapi ceritanya jadi lain saat Indah melihat kalung mutiara plastik di etalase kios asesoris kecantikan.

Kalung itu sungguh menarik, warnanya putih mengkilap seperti kalung mutiara sungguhan. Indah bingung, Ia terlanjur janji tidak akan minta apa-apa lagi. tapi kalung itu begitu menarik baginya. Indah tidak sanggup menahan hasrat untuk memiliki kalung itu. Lidahnya kelu, ia malu, tapi desakan itu kian kuat. akhirnya dengan terbata-bata, Indah berkata “Umi maafin Indah ya.. Indah nggak jadi beli kaus kaki renda, Indah mau kalung itu. tapi kalo nggak boleh, nggak apa-apa Indah nggak maksa, maafin Indah ya Umi, tapi indah mau kalungnya..” ujar Indah.

Sebenarnya Bu Mila bisa saja membelikan keduanya sekaligus, namun Indah tetap harus memegang komitmen yang dibuat. “Indah boleh beli kalungnya, tapi kaus kakinya nggak jadi ya? Karena harganya lebih mahal, Umi akan potong sisanya dari tabungan Indah minggu ini. Gimana, Indah setuju?” . “Setuju Umi, nggak apa-apa deh nggak pake kaus kaki renda juga yang penting pake kalung mutiara, hehe... makasi ya Umi... Umi baik deh...”

Akhirnya Bu Mila membelinya dan Indah segera memakainya. Indah semakin terlihat cantik, wajahnya merona ceria sekali. Kalung itu jadi mainan kesayangan Indah, tiap hari selalu dipakainya. Indah sering cerita pada Bu Mila dan Pak Faisal, betapa sayangnya Ia pada kalung mutiaranya. Tidak terasa sebulan telah berlalu, dan Indah semakin tidak bisa berpisah dengan kalung mutiaranya. Kemanapun Indah pergi, kalung itu selalu menempel di lehernya, membuat Indah semakin tampak cantik dan menggemaskan.

Malam itu seperti biasa, Pak Faisal membacakan dongeng sebelum Indah tidur. menjelang akhir kisahnya, Pak Faisal mengajukan sebuah pertanyaan pada Indah. “Indah..., Indah sayang sama Ayah?” . “Tentu dong yah, Indah sayaaang sama ayah, sama Umi juga... kenapa...?” . “Kalo Indah sayang sama Ayah..., Kalungnya buat Ayah ya...?” . “Ya… Ayah, jangan dong yah... Ayah boleh ambil boneka kancil punya Indah, atau si Twingky... atau si Tweety... tapi jangan kalung ini yah...” ujar Indah memelas. “Ya udah... nggak apa-apa... Ayah ngerti kok” , ujar Pak Faisal bijak.

Esok malamnya, di akhir ceritanya, Pak Faisal kembali mengajukan pertanyaan yang sama pada Indah. “Indah..., Indah sayang sama Ayah?” . “Tentu dong yah, Indah sayaaang sama ayah, sama umi juga… emang kenapa…?”. “Kalo Indah sayang sama Ayah..., Kalungnya buat Ayah ya..?”. “Ya... Ayah, jangan dong yah... Ayah boleh ambil boneka beruang punya Indah, atau si bantal kingkong kesayangan Indah, tapi jangan kalung ini... Indah sayaaang banget sama kalung ini... ” ujar Indah memelas sambil matanya barkaca-kaca. “Ya udah... nggak apa-apa.. Ayah ngerti kok... Indah tidurnya yang lelap ya, tapi jangan kesiangan, bangunnya pagi pagi ya sayang...”ujar Pak Faisal, mencoba mencairkan suasana.

Esok malamnya ketika Pa Faisal masuk kamar Indah, Pa Faisal melihat Indah menangis, tangisan polos anak kecil yang cantik. Siapapun yang mendengarnya, pasti terenyuh hatinya karena Indah memang jarang nangis. Pak Faisal mendekat dan mengusap lembut rambut Indah yang tergerai panjang. Indah berbalik, hingga Pak Faisal dapat melihat raut muka Indah yang sedang menangis. Air matanya menetesi pipi-pipinya yang halus, matanya berkaca-kaca, tangannya yang mungil menggenggam erat kalung mutiaranya. Dengan terbata-bata Indah berkata, “Ayah.. Indah sayaaanng banget sama Ayah.. sama Umi juga.. Indah juga sayang sama kalung ini.. tapi Indah lebih sayang sama ayah dan Umi… jadi… kalung ini buat ayah aja..” ujar Indah disela-sela isak tangisnya.
Melihat ketulusan Indah, Pak Faisal terenyuh hatinya. Sambil tersenyum, ia berkata “Indah… Ayah sama Umi juga sayaang sama Indah, makasih Indah mau ngasih kalungnya ke Ayah. Boleh Ayah ambil kalungnya sekarang..?”. Dengan senyum yang tulus, Indah mengulurkan tangannya.. sambil tersenyum, Indah berkata “Boleh.. Indah ikhlas kok.. lagian kalung ini nggak ada apa-apanya dibandingkan kasih sayang ayah sama umi..” ujar Indah dengan tulus.

Dengan perlahan sambil menatap mata Indah, Pak Faisal mengambil kalung itu dari tangan Indah dan memasukkan kalung itu ke saku celana panjangnya. Kemudian… Pak Faisal merogoh saku kemejanya dan mengeluarkan kotak kecil berwarna merah dan memberikannya pada Indah. “Makasih Indah, Bapak bangga sama Indah.. sebenarnya bapak mau ngasih hadiah ini sebulan yang lalu.. tapi sepertinya sekaranglah saat yang tepat.. dibuka ya hadiahnya..” Ujar Pak Faisal, setengah berbisik. Dengan cekatan, tangan mungil Indah segera bergerak membuka kotak kecil itu, muka Indah tiba-tiba merona, berwarna merah muda, indaaahh sekali..
ternyata kotak kecil itu berisi…………………… “kalung mutiara yang asli!”.
Sahabat, sedikit renungan yang dapat kita petik dari cerita di atas, terkadang kita terlalu terikat dengan apa yang telah kita capai dan kita inginkan. Entah itu berupa kekayaan, kedudukan, pangkat, jabatan, pasangan, atau apapun. Kita selalu merasa berat untuk kehilangan benda atau orang yang sangat kita sayangi. Seperti Indah yang demikian sayangnya pada kalung mutiara imitasi-nya. Namun tahukah sahabat, seperti Pak Faisal, sesungguhnya seperti itulah Allah membimbing kita.

Terkadang Allah mencabut kedudukan kita, mengambil kekayaan kita, mengambil orang yang sangat kita sayangi, melalui kuasanya. Sebenarnya Allah sedang menunggu.. Apakah kita akan melepaskan segala kepalsuan yang melekat pada diri kita atau tidak. Sekali kita melepaskan kepalsuan yang melekat, saat itu juga, Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang asli, yang lebih bersinar, dan abadi.

Sahabat, mudah2an kita dapat mengambil sedikit pelajaran dari kisah kalung mutiara tersebut. Beberapa waktu yang lalu, saya dapat sms dari seorang sahabat di Malang. Sebuah puisi tentang kaktus dan kupu-kupu.. tolong disimak ya.. Ketika aku meminta setangkai bunga yang indah, Allah memberiku kaktus berduri. Ketika aku meminta binatang mungil nan cantik, Allah memberiku ulat berbulu. Ketika Aku meminta kebijaksanaan, Allah memberiku setumpuk masalah untuk diselesaikan. Aku sedih, protes, dan kecewa.. betapa tidak adilnya ini. Namun kemudian.. Kaktus itu berbunga, indaaah sekali, berwarna-warni. Ulat itu pun berubah menjadi kupu-kupu yang cantik, Dan ternyata, setumpuk masalah itupun dapat diselesaikan.

Itulah jalan Allah, ‘INDAH PADA WAKTUNYA”, “Allah tak memberi apa yang kita harapkan, tapi Allah memberi apa yang kita perlukan. Kadang kita sedih, marah dan kecewa. Tapi jauh diatas segalanya, Allah sedang merencanakan yang terindah buat kita”.

“Perjalanan hidup itu ibarat sebuah hari, Dini hari adalah masa dimana lembar baru tercipta, Pagi hari adalah masa kanak-kanak dimana mimpi digantungkan. Siang hari adalah masa dewasa dimana mimpi dikejar dan diraih. Senja hari adalah masa tua dimana mimpi dinikmati, sedangkan malam adalah masa untuk mengakhirinya dengan istirahat panjang.. Sahabat, semoga hidup ini sebaik perjalanan hari-harimu”.
 

Selasa, 21 Oktober 2014

HADAPI HIDUP DENGAN SEBOTOL KECAP

HADAPI HIDUP DENGAN SEBOTOL KECAP

Dikisahkan ada seorang pengusaha kaya yang tampak bahagia. Uang bukan masalah baginya. Usahanya maju, dia jarang rugi, hampir semua bisnisnya mendatangkan keuntungan berlipat. Seakan-akan, uang itu mengejar-ngejar dirinya.

Dia pun memiliki istri yang cantik, anak-anak yang sehat dan lucu. Akan tetapi, di balik kesuksesannya itu ada banyak perilaku buruk yang dia lakukan. Pengusaha ini gemar melakukan maksiat.

Karena berkantong tebal, dia dengan mudah bisa bergonta-ganti pasangan alias main perempuan, melakukan kecurangan dalam bisnis, mengonsumsi makanan dan minuman haram, dan beragam kemaksiatan lainnya.

Sampai suatu ketika, dia mengalami sebuah peristiwa yang mengubah hidupnya. Anaknya yang berusia tiga tahun meninggal dunia karena kecelakaan yang disebabkan keteledoran dirinya. Peristiwa itu membawa perubahan dalam dirinya.
Dia bertobat dan bertekad untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang biasa dia lakukan. Dia pun mulai belajar melakukan shalat, pergi ke masjid, melaksanakan puasa Ramadhan, dan sebagainya.

Di tengah upaya perbaikan diri itulah, krisis moneter yang menghantam pada tahun 1998 telah membawa perubahan drastis dalam bisnisnya. Perlahan, tetapi pasti, dia mengalami kebangkrutan. Satu per satu perusahaan miliknya gulung tikar dan berpindah tangan.

Utangnya membengkak sehingga tabungan dan depositonya di bank serta properti dan kendaraannya habis untuk menutupi utang-utangnya itu. Jika sebelumnya kata “gagal” dan “rugi” seakan menjauh darinya, sekarang kedua kata itu seakan lekat dengannya.

Jika sebelumnya gelimang rupiah demikian mudah dia dapatkan, sekarang uang recehan pun seakan enggan mendekat kepadanya. Telah berkali-kali, dia mencoba bangkit, merintis kembali bisnisnya, tetapi berkali-kali pula dia gagal. Tumpukan emosi negatif seakan tumpah ruah di otaknya.

Dalam kesulitan hidup yang mengimpit tersebut, dia mempertanyakan keadilan Tuhan. Saat tenggelam dalam kemaksiatan, begitu mudahnya rezeki didapat, tetapi setelah meninggalkan kemaksiatan, rezeki pun ikut meninggalkan dirinya.

“Apakah ada yang salah? Ke mana doa-doa yang selama ini dia panjatkan? Apakah Tuhan tidak mendengar atau tidak sudi mengabulkan doaku? Bukankah Tuhan itu Maha Pengasih dan Penyayang serta akan mengabulkan doa-doa dari setiap hamba-Nya?”
Begitu keluhnya. Memang, di tengah kesulitan itu, kuantitas ibadah semakin berlipat-lipat. Namun, itu semua seakan belum cukup untuk mengembalikannya pada “kehidupan normal”.

Berkali-kali, dia mendatangi ustaz dan kiai untuk meminta doa dan nasihat. Saat diberi doa atau amalan tertentu, dia akan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Namun, lagi-lagi semuanya berakhir dengan kekecewaan. Dia pun mulai meragukan para kiai dan ustaz tersebut yang katanya hanya pandai berteori. Mana buktinya?

Di ambang keputusasaan, pertolongan Allah pun datang melalui salah seorang kenalannya. Dia adalah seorang dosen agama di sebuah perguruan tinggi ternama. Dosen itu tidak membawakannya uang, menawarkan kerja sama bisnis, atau hal lain yang bersifat materi.

Namun, dia membawa nasihat yang mampu mengubah paradigma berpikir mantan pengusaha kaya ini. Tidak banyak dalil yang dia ungkapkan. Dia hanya memberikan analogi dan perlambang saja. Katanya,

“Seseorang tidak bisa mengisi botol penuh kecap dengan air putih, sebelum kecapnya dibuang terlebih dahulu. Baru setelah itu, kita bisa memasukkan air putih. Itu pun masih ada sisa-sisa kecap yang belum terbuang sehingga air yang kita masukkan masih akan bercampur dan berwarna hitam. Air itu harus dibuang lagi sehingga botol benar-benar bersih dari kecap. Baru setelah itu, air yang kita masukkan benar-benar bening karena tidak tercampur lagi dengan kecap.
Analoginya, kecap itu adalah harta yang kita miliki dan air putih itu adalah doa dan amal ibadah yang kita lakukan. Antara maksiat dan kebaikan tidak akan mungkin bisa bersatu. Karena itu, ketika seseorang ingin menyucikan dirinya, semua kotoran yang ada dalam diri dan harta harus dibuang dan dibersihkan.

Ada banyak skenario Tuhan untuk ‘membersihkan’ harta seseorang sehingga harta kotor yang dimilikinya benar-benar terkuras, mungkin dibangkrutkan usahanya, kena tipu, dan sebagainya. Andaipun semuanya sudah terkuras, boleh jadi masih ada kotoran yang masih tersisa dalam diri dan harta. Allah Swt. akan meinbersihkannya dengan penyakit, musibah, atau lainnya, sembari dia menahan rezeki dari orang itu. Nah, ketika dia sudah benar-benar bersih, Allah Swt. akan membukakan jalan rezeki yang halal kepadanya. Yang jadi masalah, apakah kita sabar atau tidak dalam proses pembersihan itu?”

Nasihat ini mampu menjawab pertanyaannya selama ini tentang keadilan Tuhan, tentang ijabah doa, tentang makna pertobatannya. Allah Ta’ala. mengambil sebagian besar kekaya-annya bukan karena Allah benci, melainkan Allah amat sayang dan cinta kepada hamba-hamba-Nya yang bertobat.

Sebabnya, bagaimana mungkin mengisikan nasi dan sup yang lezat ke dalam mangkuk yang blepotan dengan kotoran. Tentu sangat bijak jika mangkuk itu dibersihkan terlebih dahulu. Begitu pula qada Allah, sebelum menuangkan limpahan rahmat dan ampunan-Nya, dia akan membersihkan orang tersebut dari jelaga kemaksiatan yang masih hinggap dalam diri dan hartanya.

Beberapa tahun berlalu, mantan pengusaha kaya ini sudah berada kembali di jalur kesuksesan bisnisnya. Walau belum sesukses dahulu, tanda-tanda ke arah itu sudah mulai terlihat di hadapannya. Ibaratnya, dia tengah mengisi botol nasibnya dengan air putih keberhasilan setelah dia menumpahkan hitamnya air kemaksiatan.

Senin, 20 Oktober 2014

CINTAKU SEPERTI ILMU TAJWID

CINTAKU SEPERTI ILMU TAJWID

(Dinukil dari group WA)

Saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan saktah, hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar…
Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati diantara idgham billaghunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada…
Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar, jelas dan terang…
Namamu ibarat ikhfa bagiku, selalu mendengung-dengung ditelingaku…

Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta…
Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba-tiba semua itu seperti Idgham mutamaatsilain…melebur jadi satu.
Cintaku padamu seperti Mad Lazim, Paling panjang di antara yang lainnya…
Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro.. terpantul-pantul dengan keras…
Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab, ditandai dengan dua hati yang menyatu..
Sayangku padamu seperti mad thobi’I dalam Al-Qur’an… Buanyaaakkk beneerrrrr….
Semoga dalam hubungan kita ini seperti idgham bilaghunnah yang cuma berdua, lam dan ro’ ..
Meski perhatianku ga terlihat seperti alif lam syamsiah, namun cintaku padamu seperti alif lam Qomariah, terbaca jelas…
Kau & aku sepeti Idgham Mutajanisain..
perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya…
Dan layaknya huruf Tafkhim, Namamu pun bercetak tebal di fikiranku..
Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti mad aridlisukun..
Subhanallah…
Sungguh bahagia insan yang telah menemukan cinta sejatinya, mereka ibarat tasbih & benang pengikatnya yang terajut menjadi satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-Nya..

WAHAI PENCARI ALLAH…

WAHAI PENCARI ALLAH…
Dunia gampang dicari, cari saja Pemiliknya.
Uang gampang dicari, carilah dengan mencari Pemiliknya.
Kenapa seseorang bisa susah?
sebab, ia tidak dekat dengan Allah,
malah dekat dengan kemaksiatan.
Tahukah manusia, Allah berarti kemuliaan, kesenangan,
dan kemaksiatan berarti kehinaan, kesusahan.
Mengapa seseorang tidak ada ketetapan hidup?
Karena, ia bersandar bukan kepada Allah.
Ia hanya mengejar kekayaan, bukan Allah.
Ia hanya mengejar kesuksesan, bukan Allah.
Ia hanya mengejar dunia, bukan Allah.
Padahal, semua itu tidak ada yang abadi, wahai pecinta dunia...
Dekati Allah, maka kekayaan pun datang.
Dekati Allah, maka kesuksesan pun akan datang.
Dekati Allah, maka dunia pun akan datang.
Wahai pecinta dunia...
Allah telah berfirman kepada dunia.
"Wahai dunia, cintai siapa yang mencintai Aku.
Jangan dekati siapa yang menjauhi Aku, wahai pencari Allah..."
Aamiin..

Sabtu, 18 Oktober 2014

7 kalimat yg harus di biasakan..

7 kalimat yg harus di biasakan..

1.BismIllahirrahmannirrahim Setiap hendak melakukan sesuatu.

2.AlhamdulIllah Setiap habis melakukan sesuatu.

3.AstagafirUllah Jika melakukan sesuatu yg buruk.

4.InsyaAllah Jika ingin melakukan sesuatu pada masa yg akan dtg.

5.Laa hawla walaaquwwata illaa billaah Bila tidak dpt melakukan sesuatu yg agak berat/melihat hal yg buruk.

6.Innalillahi wainna ilaihi rojiun Jika melihat/menghadapi musibah atau menerima kabar kematian.

7.Lailaha illAllah Bacalah siang dan malam sebanyak-banyaknya.

Ada 2 pilihan utk anda :

1. Biarkan saja tulisan ini tanpa bermanfaat utk org lain.

atau
2. Anda sebarkan kepada semua kenalan anda.

Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yg menyampaikan ilmu saja dan ada org yg mengamalkannya, maka walaupun yg menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala..

Aamiin yaa Robbal alamin...


Jumat, 17 Oktober 2014

siapakah sahabat itu

siapakah sahabat itu ..

Dari Ustad Agus Hendra Siapakah yang pantas disebut sahabat dan saudara?
Yang mengajakmu makan malam di cafe?
Yang membeli tiket untuk nonton bareng?
Yang nangis bareng ketika nonton konser?
Yang selalu berada disebelahmu ketika foto narsis
Yang mengirimkan sms: “jangan lupa mamam tiang eeaa..”
Yang mengunjungimu ketika dalam keadaan bete dan bosan?
Baiklah…
Mungkin itu adalah sahabat versi terbaik kita…
Namun dalam Al-Quran ALLAH ﷻ  menjelaskan, manusia yang pantas disebut sahabat dan saudara adalah:
 “Yang membantumu dalam kebaikan dan menasehatimu dalam keburukan serta bersabar didalamnya ….”
Maka … hitunglah baik baik …
siapa yang mengajak kita sholat berjamaah,
siapa yang memberikan contoh kita melakukan kebaikan,
siapa yang menasehati jika kita berbuat salah,
siapa yang menjawab kegalauan kita,
siapa yang mencegah kita berbuat maksiat,
siapa yang marah bila kita berkhalwat atau sekedar ikhtilat.
Bila ternyata tidak ada seorangpun yang melakukannya kepada kita, sungguh-sungguh malang sekali nasib kita selama ini …
Karena ternyata … kita tidak memiliki sahabat seorangpun walau kita berfikir telah memilikinya …

Kamis, 16 Oktober 2014

TATA CARA MANDI HAID DAN MANDI JUNUB"


       "TATA CARA MANDI HAID DAN MANDI JUNUB"

Haid adalah salah satu najis yang menghalangi wanita untuk melaksanakan ibadah sholat dan puasa (pembahasan mengenai hukum-hukum seputar haidh telah disebutkan dalam beberapa edisi yang lalu), maka setelah selesai haidh kita harus bersuci dengan cara yang lebih dikenal dengan sebutan mandi haid.

Agar ibadah kita diterima Allah maka dalam melaksanakan salah satu ajaran islam ini, kita harus melaksanakannya sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan Rasulullah telah menyebutkan tata cara mandi haid dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwa Asma’ binti Syakal Radhiyallahu ‘Anha bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang mandi haidh, maka beliau bersabda:

تَأْخُذُإِحْدَا كُنَّ مَائَهَا وَسِدْرَهَا فَتََطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ أوْ تَبْلِغُ فِي الطُّهُورِ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُُهُ دَلْكًا شَدِ يْدًا حَتََّى تَبْلِغَ شُؤُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا المَاءَ ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطْهُرُ بِهَا قَالَتْ أسْمَاءُ كَيْفَ أتََطَهَّرُبِهَا قَالَ سُبْحَانَ الله ِتَطَهُّرِي بِهَا قَالَتْْ عَائِشَةُ كَأنَّهَا تُخْفِي ذَلِكَ تَتَبَّعِي بِهَا أثَرَالدَّمِ

“Salah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara, atau boleh juga digunakan pengganti sidr seperti: sabun dan semacamnya-pent) kemudian dia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat sehingga air sampai pada kulit kepalanya, kemudian dia menyiramkan air ke seluruh badannya, lalu mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi, kemudian dia bersuci dengannya. Maka Asma’ berkata: “Bagaimana aku bersuci dengannya?” Beliau bersabda: “Maha Suci Allah” maka ‘Aisyah berkata kepada Asma': “Engkau mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu).”

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwa seorang wanita bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tentang mandi dari haid. Maka beliau memerintahkannya tata cara bersuci, beliau bersabda:

تَأْخُذُ فِرْصَةً مِنْ مِسْكٍ فَتَطَهُّرُ بِهَا قَالَتْ كَيْفَ أَتَطَهُّرُ بِهَاقَالَ تَطَهَّرِي بِهَاسُبْحَانَ اللهِ.قَالَتْ عَائِشَةُ وَاجْتَذَبْتُهَا إِلَيَّ فَقُلْتُ تَتَبْعِي بِهَاأَثَرَا لدَّمِ

“Hendaklah dia mengambil sepotong kapas atau kain yang diberi minyak wangi kemudian bersucilah dengannya. Wanita itu berkata: “Bagaimana caranya aku bersuci dengannya?” Beliau bersabda: “Maha Suci Allah bersucilah!” Maka ‘Aisyah menarik wanita itu kemudian berkata: “Ikutilah (usaplah) olehmu bekas darah itu dengannya(potongan kain/kapas).” (HR. Muslim: 332)

An-Nawawi rahimahullah berkata (1/628): “Jumhur ulama berkata (bekas darah) adalah farji (kemaluan).” Beliau berkata (1/627): “Diantara sunah bagi wanita yang mandi dari haid adalah mengambil minyak wangi kemudian menuangkan pada kapas, kain atau semacamnya, lalu memasukkannya ke dalam farjinya setelah selesai mandi, hal ini disukai juga bagi wanita-wanita yang nifas karena nifas adalah haid.” (Dinukil dari Jami’ Ahkaam an-Nisaa’: 117 juz: 1).

Syaikh Mushthafa Al-‘Adawy berkata: “Wajib bagi wanita untuk memastikan sampainya air ke pangkal rambutnya pada waktu mandinya dari haidh baik dengan menguraikan jalinan rambut atau tidak.Apabila air tidak dapat sampai pada pangkal rambut kecuali dengan menguraikan jalinan rambut maka dia (wanita tersebut) menguraikannya-bukan karena menguraikan jalinan rambut adalah wajib-tetapi agar air dapat sampai ke pangkal rambutnya, Wallahu A’lam.” (Dinukil dari Jami’ Ahkaam An-Nisaa’ hal: 121-122 juz: 1 cet: Daar As-Sunah).

Maka wajib bagi wanita apabila telah bersih dari haidh untuk mandi dengan membersihkan seluruh anggota badan; minimal dengan menyiramkan air ke seluruh badannya sampai ke pangkal rambutnya; dan yang lebih utama adalah dengan tata cara mandi yang terdapat dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ringkasnya sebagai berikut:

Wanita tersebut mengambil air dan sabunnya, kemudian berwudhu’ dan membaguskan wudhu’nya.
Menyiramkan air ke atas kepalanya lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat sehingga air dapat sampai pada tempat tumbuhnya rambut. Dalam hal ini tidak wajib baginya untuk menguraikan jalinan rambut kecuali apabila dengan menguraikan jalinan akan dapat membantu sampainya air ke tempat tumbuhnya rambut (kulit kepala).
Menyiramkan air ke badannya.
Mengambil secarik kain atau kapas(atau semisalnya) lalu diberi minyak wangi kasturi atau semisalnya kemudian mengusap bekas darah (farji) dengannya.
TATA CARA MANDI JUNUB BAGI WANITA

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, beliau berkata:

كُنَّاإِذَأَصَابَتْ إِحْدَانَاجَنَابَةٌأَخَذَتْ بِيَدَيْهَاثَلَاثًافَوْقَ رَأْسَهَا ثُمَََّ تَأْخُذُ بِيَدِهَا عَلَى شِقِّهَاالْأيَْمَنِ وَبِيَدِهَااْلأُخْرَى عََََلَى شِقِّهَااْلأ يْسَرِ

“Kami ( istri-istri Nabi) apabila salah seorang diantara kami junub, maka dia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian dia mengambil air dengan satu tangannya lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri.” (Hadits Shahih riwayat Bukhari: 277 dan Abu Dawud: 253)

Seorang wanita tidak wajib menguraikan (melepaskan) jalinan rambutnya ketika mandi karena junub, berdasarkan hadits berikut:

Dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha berkata:

قُاْتُ ياَرَسُولَ اللهِ إِنِّي امْرَأَةٌ أَشُدُّ ضَفْرَرَأْسِي أَفَأَنْقُضُهُ لِغُسْلِ الْجَنَابَةِ؟ قَالَ:لاَإِنَّمَايَكْفِيْكِ أَنْ تَحْثِيْنَ عَلَى رَأْسِكِ ثَلاَثَ حَثَيَاتٍ مِنْ مَاءٍثُمََّ تُفِيْضِيْنَ عَلَى سَائِرِ جَسَادِكِ الماَءَ فَتَطْهُرِيْن

Aku (Ummu Salamah) berkata: “Wahai Rasulullah, aku adalah seorang wanita, aku menguatkan jalinan rambutku, maka apakah aku harus menguraikannya untuk mandi karena junub?” Beliau bersabda: “Tidak, cukup bagimu menuangkan air ke atas kepalamu tiga kali kemudian engkau mengguyurkan air ke badanmu, kemudian engkau bersuci.” (Hadits Shahih riwayat Muslim, Abu Dawud: 251, an-Nasaai: 1/131, Tirmidzi:1/176, hadits: 105 dan dia berkata: “Hadits Hasan shahih,” Ibnu Majah: 603)

Ringkasan tentang mandi junub bagi wanita adalah:

Seorang wanita mengambil airnya, kemudian berwudhu dan membaguskan wudhu’nya (dimulai dengan bagian yang kanan).
Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.
Menggosok-gosok kepalanya sehingga air sampai pada pangkal rambutnya.
Mengguyurkan air ke badan dimulai dengan bagian yang kanan kemudian bagian yang kiri.
Tidak wajib membuka jalinan rambut ketika mandi.
Tata cara mandi yang disebutkan itu tidaklah wajib, akan tetapi disukai karena diambil dari sejumlah hadits-hadits Rasululllah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Apabila dia mengurangi tata cara mandi sebagaimana yang disebutkan, dengan syarat air mengenai (menyirami) seluruh badannya, maka hal itu telah mencukupinya. Wallahu A’lam bish-shawab.

Rabu, 15 Oktober 2014

KISAH INSPIRASI - MENCARI KEBAHAGIAAN

KISAH INSPIRASI - MENCARI KEBAHAGIAAN

Alkisah, ada seorang pemuda sedang duduk dengan tatapan kosong mengarah ke hamparan air telaga. Dia sudah berkelana mendatangi berbagai tempat, tapi belum ada yang membahagiakan dirinya. Tiba-tiba terdengar suara sengau memecah kesunyian.

“Sedang apa kau di sini, anak muda?” tanya seorang kakek yang tinggal di sekitar situ.

Anak muda itu menoleh sambil berkata. ”Aku lelah, Pak Tua. Aku sudah berjalan sejauh ini demi mencari kebahagiaan, tapi perasaan itu tak kunjung kudapatkan. Entahlah, ke mana lagi aku harus mencari…” keluh si anak muda dengan wajah muram.

“Di depan sana ada sebuah taman. Pergilah ke sana dan tangkaplah seekor kupu-kupu. Setelah itu aku akan menjawab pertanyaanmu,” kata si kakek. Meski merasa ragu, anak muda itu pergi juga ke arah yang ditunjuk. Tiba di sana, dia takjub melihat taman yang indah dengan pohon dan bunga yang bermekaran serta kupu-kupu yang beterbangan di sana.

Dari kejauhan di kakek melihat si pemuda mengendap-endap menuju sasarannya. Hap! Sasaran itu luput. Dikejarnya kupu-kupu ke arah lain. Hap! Lagi-lagi gagal. Dia berlari tak beraturan, menerjang rerumputan, tanaman bunga, semak. Tapi, tak satu pun kupu-kupu berhasil ditangkapnya.

Si kakek mendekat dan menghentikan si pemuda. ”Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Sibuk berlari ke sana kemari, menabrak tak tentu arah, bahkan menerobos tanpa peduli apa yang kamu rusak?”

Si kakek dengan tegas dan melanjutkan, ”Nak, mencari kebahagiaan layaknya menangkap kupu-kupu. Tidak perlu kau tangkap fisik kupu-kupu itu, biarkan dia memenuhi alam semesta ini sesuai fungsinya. Tangkaplah keindahan warna dan geraknya di pikiranmu dan simpan baik-baik di dalam hatimu.

Demikian pula dengan kebahagiaan. Kebahagiaan bukanlah benda yang dapat digenggam dan disimpan di suatu tempat. Ia tidak ke mana-mana, tapi ada dimana-mana. Peliharalah sebaik-baiknya, munculkan setiap saat dengan rasa syukur maka tanpa kau sadari kebahagiaan itu akan sering datang sendiri. Apakah kamu mengerti?”

Si pemuda terpana dan tiba-tiba wajahnya tampak senang. ”Terima kasih pak Tua. Sungguh pelajaran yang sangat berharga. Aku akan pulang dan membawa kebahagiaan ini di hatiku..”

Kakek itu mengangkat tangannya. Tak lama, seekor kupu-kupu hinggap di ujung jari dan mengepakkan sayapnya, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.

Setiap manusia menginginkan kebahagiaan. Tetapi sering kali mereka begitu sibuk mencarinya, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan sesungguhnya tidak kemana-mana tetapi justru ada di mana-mana. Kebahagiaan bisa hadir di setiap tempat, di semua rasa, dan tentunya setiap hati yang selalu mensyukuri.

Semoga bisa menjadi pembelajaran untuk kita.

Aamiin...

Selasa, 14 Oktober 2014

Makna Jilbab Bukan Suatu Rintangan Bagi Muslimah

Makna Jilbab Bukan Suatu Rintangan Bagi Muslimah

Selama ini masih banyak kita dengar kalimat ini : ''Buat apa berjilbab klo pacaran..?"

Berjilbab sekarang hanya sebagai kedok. Buat apa berjilbab kalau akhlaknya rusak..?

Yang penting jilbabpin dulu hati, jilbab kepala gak penting, buat apa.??

Ukhty.. bener gak kamu pernah berkata seperti itu..?? Jujurlah pada hatimu..¡¡ Ayo kita katakan : STOP !!!Hentikan..!!

Paling tidak dengan berjilbab maka salah satu kewajiban sebagai hamba Allah telah terlaksana. Yang lain-lain mengenai akhlak, ibadah, status.. itu urusan individu dengan Allah kelak di akhirat, tapi bukan untuk saling melempar kekurangan.

Tanyalah pria paling bejat skalipun, bila ia di minta memilih wanita sebagai istrinya : antara wanita yang taat, auratnya tertutup, atau wanita gaul, cantik, dan gemar busana sexi..??

Pria itu akan memilih wanita yang taat dan auratnya terjaga. Karena (maaf) sebejat-bejatnya pria, ia pasti merindukan wanita baik-baik.

Percayalah...
Kecantikanmu takkan pudar hanya karena jilbab yang berkibar,
keseksian tubuhmu takkan surut hanya karena berjilbab panjang, kemulusan dan keputihan kulitmu akan lebih terjaga dengan jilbab.

Dan cinta seorang hamba sholeh kepadamu takkan mungkin terhalang hanya karena jilbab lebar dan baju panjangmu.

Karena saat cinta berlabuh, di sanalah Allah berperan

10 KIAT SUKSES REZEKI

"10 KIAT SUKSES REZEKI"

1. TAWAKKAL KEPADA ALLAH SWT

"Barang siapa bertawakal kepada Allah (SWT), niscaya Allah (SWT) mencukupkan (kebutuhannya)." (QS. At-Thalaq: 3)
"Seandainya kamu bertawakal kepada Allah (SWT) dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan sore hari telah kenyang." (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Hakim).

2. BANYAK ISTIGHFAR

Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak ia sangka-sangka.” (HR. Abu Daud no. 1518, Ibnu Majah no. 3819, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra no. 6421 dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Kubra no. 10665)

3.TINGGALKAN DOSA

"... Dan seorang manusia akan diharamkan baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya." (HR. Tirmidzi)

4. BANYAK ZIKIR

"(Yaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah (SWT). Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah (SWT) hati menjadi tenteram. "(QS. Ar-Ra'd: 28)

5. BAKTI KEPADA ORANG TUA

"Siapa berbakti kepada orang tuanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah Swt akan memperpanjang umurnya." (HR. Abu Ya'ala, Thabrani, Asybahani dan Hakim)

6. BANYAK AMAL SOLEH & MEMBANTU KESULITAN ORANG YANG LEMAH

"Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan karena orang-orang lemah di kalangan kamu." (HR. Bukhari)
"Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah Swt) akan menunaikan hajatnya" (HR Muslim)

7. BANYAK SILATURAHMI

"Barang siapa ingin dilapangkan rizkinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi atau menyambung silaturahmi." (HR. Bukhari)

8. BANYAK SEDEQAH

Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al Hadid: 18)

9. TAHAJJUD

Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari Muslim )

10. BANYAK BERSYUKUR & TIDAK LALAI DALAM BERIBADAH

"Sesungguhnya! Jika kamu bersyukur, niscaya Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu, dan sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat keras. "(QS. Ibrahim: 7)
"Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu. "(HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim)

Senin, 13 Oktober 2014

Tuhan, Maaf, kami sedang sibuk

Tuhan, Maaf, kami sedang sibuk

"Tuhan, maaf, kami sedang sibuk. Kami memang takut neraka, tetapi kami kesulitan mencari waktu untuk mengerjakan amalan yang dapat menjauhkan kami dari neraka-Mu. Kami memang berharap surga, tapi kami hampir tak ada waktu untuk mencari bekal menuju surga-Mu."

Tuhan, harap maklumi kami, manusia-manusia yang begitu banyak kegiatan. Kami benar-benar sibuk, sehingga kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk-Mu.

Tuhan, harap maklumi kami, hamba-hamba-Mu yang begitu padat rutinitas, sehingga kami sangat kesulitan mengatur jadwal untuk menghadap-Mu.

Tuhan, kami sangat sibuk, jangankan berjemaah, bahkan munfarid pun kami tunda-tunda. Jangankan rawatib, zikir, berdoa, tahajud, bahkan kewajiban-Mu yang lima waktu saja sudah memberatkan kami. jangankan puasa senin-kamis, jangankan ayyamul bidh, jangankan puasa nabi Daud, bahkan puasa Ramadhan saja kami sering mengeluh.

Tuhan, maafkan kami, kebutuhan kami di dunia ini masih sangatlah banyak, sehingga kami sangat kesulitan menyisihkan banyak, sehingga kami kesulitan menyisihkan sebagian harta untuk bekal kami di alam abadi-Mu. jangankan sedekah, jangankan jariah, bahkan mengeluarkan zakat yang wajib saja sering kali terlupa.

Tuhan, maafkan kami, kekayaan kami belumlah seberapa, kami masih perlu banyak menabung, sehingga kami tidak bisa menyisihkan sebagian rezeki dari-Mu untuk memperjuangan agama-Mu.

Tuhan, maafkan kami, kami tak sempat bersyukur. Jiwa kami begitu rakus. Kami tak berujung puas dengan nikmat-Mu, sehingga kami kesulitan mencari-cari mana karunia-Mu yang layak kami syukuri.

Tuhan, maaf, kami orang-orang sibuk. Bahkan kami kesulitan mencari waktu untuk mengerjakan amalan yang dapat menjauhkan kami dari nereka-Mu. Kami hampir tak ada waktu untuk mencari bekal menuju surga-Mu.

Tuhan, urusan-urusan dunia kami amatlah banyak. Jadwal kami masih amatlah padat. Kami amat kesulitam menyempatkan waktu untuk mencari bekal menghadap-Mu. Kami masih belum bisa meluangkan waktu untuk khusyuk dalam rukuk, menyungkur sujud, menangis, mengiba, berdoa, dan mendapatakan jiwa sedekat mungkin dengan-Mu.
Tuhan, tolong, jangan dulu Engkau menyuruh Izrail untuk mengambil nyawa kami, karena kami masih terlalu sibuk.

Tuhan, maaf, kami terlalu sibuk. Padahal Engkau memerintahkan kami berwudhu untuk membasuh wajah kami yang telah penat memikirkan dunia. Padahal Engkau meminta kami bertakbir ketika jiwa kami terasa letih menggapai cita. Padahal Engkau perintahkan kami bersujud untuk meregangkan pundak kami yang telah letih memikul amanah.

Tuhan, maaf, selama ini kami terlalu sibuk. Kami terlalu sombong kepada-Mu, seolah kami tak membutuhkan-Mu. mohon cahayai hati kami, guyur jiwa kami dengan hidayah-Mu. Agar jiwa ini tawadhu' di hadapan-Mu. Agar jiwa kami ikhlas menuruti tuntunan-Mu. Agar diri ini tegar di saat yang lain terlempar. Agar jiwa ini teguh di saat yang lain runtuh.

Tuhan, maaf, selama ini kami merasa sok sibuuk. Padahal Engkaulah Yang Maha sibuk. Kami sering kali telat menghadap-Mu, padahal Engkau tak pernah sekali pun telat memberi kami makan dan minum setiap hari. Kami sering kali lupa menunaikan kewajibannku pada-Mu, padahal Engkau tak pernah lupa menerbitkan mentari di pagi hari. Kami sering lalai mengingat-Mu, padahal Engkau tak pernah sekalipun lalai mempergilirkan siang dan malam. Setiap saat keburukan kami naik disampaikan para malaikat-Mu, sementara kebaikan-Mu setiap detik tercurah kepada kami.

"Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur..."
(QS. Al-Baqarah:255)

Buku :
"Tuhan, Maaf kami sedang sibuk"
~ Ahmad Rifa'i Rif'an~

Sholat Subuh, Ujian Keimanan Seorang Muslim

Sholat Subuh, Ujian Keimanan Seorang Muslim

Oleh: bening1 

Betapa manusia begitu bersemangat bangun untuk mengumpulkan harta tetapi mereka tidak bangun untuk mengumpulkan kebaikan. Apakah ia ragu akan datangnya kematian? atau ragu dengan hari berbangkit? atau justru ragu adanya Allah? betapa mudah lidah mengatakan ‘Islam’ namun betapa sulitnya menancapkan ‘Iman’di hati manusia.

Allah SWT mengetahui segala hal yang tersembunyi dalam hati,mengetahui yang munafik dari yang mukmin, mengetahui yang dusta dari yang jujur. Dia akan memberikan ujian untuk mengetahui rahasia hati yang tersembunyi dan siapa yang meyakini sesuatu namun tidak pernah merealisasikan. Sholat subuh adalah satu ujian bagi kaum muslim untuk membedakan siapa yang mukmin dan siapa yang munafik.

Rasulullah telah membuat klasifikasi yang beliau jadikan sebagai tolak ukur untuk membedakan orang mukmin dan orang munafik. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasul bersabda:
“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah sholat Isya dan sholat subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak..” [HR.Bukhari dan Muslim]

Nilai tertinggi dalam ujian ini adalah [bagi laki-laki] sholat subuh berjamaah di masjid dan [bagi wanita] sholat subuh tepat pada waktunya di rumah. Manusia dianggap gagal dalam ujian penting ini manakala mereka sholat tidak tepat waktu, misal setelah matahari terbit.

Coba renungkan,jika sekiranya istri atau ibu anda membangunkan anda jam 4 pagi dan berteriak “rumah tetangga kita kebakaran” tentu anda segera bangun, melompat dari tempat tidur, mengenakan pakaian seadanya dan lari keluar bersama keluarga anda.Atau anda akan berkata pada istri/ibu anda “sebentar saya lelah..biarkan saya tidur, semalem saya tidur terlambat.”

Jawablah dengan jujur mana yang lebih menakutkan kebakaran rumah tetangga atau api neraka di hari kiamat nanti? Mana yang lebih menakutkan api dunia atau api akhirat? lantas mengapa masih menganggap santai api neraka? sementara kita tahu dia benar-benar ada.

Saudaraku semuslim, jika kita sanggup bangun pagi supaya kita tidak terlambat sampai di tempat kerja, tidak mendapat amarah dari bos kita, tidak dipotong gaji kita..mengapa kita tidak sanggup untuk bangun pagi memenuhi kewajiban kita pada Yang Maha Menguasai hidup ini, Maha Mengendalikan anggota tubuh kita, Maha Pemberi Rizki?

Ya Muhaimin,Ya Muhyii..
Wahai Yang Maha memelihara seluruh isi dunia ini,Wahai Zat Yang Maha Menghidupkan..

Maafkanlah kami, Kau hidupkan [bangun] kami setelah Kau matikan [tidur] kami semalam, namun tiada syukur yang kami tunjukkan untuk segera mendirikan sholat subuh menghadapMu.
Kami lebih mengikuti bisikan setan, menunggu terbitnya matahari untuk menunaikan subuh kami.

Ya Allah kuatkan iman kami untuk esok pagi bisa memperbaiki subuh kami,agar kami termasuk orang-orang yang mendapat ridhoMu dan bukan murkaMu.Amin..

Kenapa Begitu Sulit Mengajak Shalat Orang Yang Terlanjur Sering Tidak Shalat?

Kenapa Begitu Sulit Mengajak Shalat Orang Yang Terlanjur Sering Tidak Shalat?

Muhammad Abdillah

Apakah Anda malas shalat fardlu lima waktu? Apakah Anda tidak merasa sedih jika bangun kesiangan dan tidak sempat shalat subuh? Apakah Anda seorang workoholic yang merasa shalat dzuhur dan ashar hanya mengurangi jatah Anda berkarya? Apakah Anda seorang yang berpikir ‘masih-ada-hari-esok’ saat shalat maghrib kebablasan karena makan malam bersama teman, lalu pulang tidak shalat isya karena lelah?

Apakah Anda tidak merasa berdosa dengan tidak melaksanakan shalat lima waktu?

Tidak mungkin tidak merasa. Namun kadarnya yang semakin berkurang saat semakin sering tidak melaksanakannya. Semua hal baik yang biasa dikerjakan lalu tidak dilaksanakan pasti akan menyisakan ganjalan di dalam hati. Apapun itu. Termasuk shalat fardlu lima waktu. Rasulullah bersabda,

”Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah sesuatu yang mengganjal dalam jiwamu dan engkau tidak suka bila hal itu terlihat oleh manusia (orang lain)” [HR Muslim]

Di bawah ini (mungkin) beberapa alasan mengapa shalat jadi sesuatu yang berat bagi mereka yang terlanjur sering meninggalkan shalat.

Pertama, terlalu sibuk. Tipe yang pertama ini yang paling banyak ditemui. Padahal mereka sadar akan pentingnya shalat. Namun mereka berada di persimpangan antara prioritas dan kepentingan. Mereka tahu prioritas adalah shalat, namun mereka sedang disibukkan dengan kepentingan-kepentingan yang lebih nyata terlihat dan dirasakan oleh panca indera jika tidak ditunaikan. Kepentingan-kepentingan itu bisa-macam-macam; ya itu pekerjaan kantor, ya itu sedang dalam perjalanan dinas, ya itu menonton film, ya itu mengerjakan tugas kuliah, ya itu main games, facebookan, twitteran, BBM-an, dan masih banyak lagi. Mereka bingung, menunaikan prioritas atau menunaikan kepentingan?

Kedua, tidak mau terlihat terlalu sholeh. Tipe yang kedua ini juga banyak. Tidak mau dilihat shalatnya lah, menunda semua orang pergi dulu baru shalat. Jika tidak pergi-pergi maka tidak jadi shalat. Menunda-nunda shalatnya jadi kebiasaan, lalu kebiasaannya ini yang membuat dia tidak merasa bersalah jika meninggalkan shalat. Kalau pun shalat, maka shalatnya pada ujung-ujung waktu dengan kecepatan melebihi shinkansen, entah apa yang dibaca di setiap gerakannya.

Ketiga, tidak merasakan manfaat apapun dari shalat. Tipe ketiga ini biasanya adalah orang-orang yang tidak mampu mengambil hikmah dari suatu kejadian. Saat dia merasa dikecewakan berkali-kali, merasa bahwa Allah tidak adil dalam memberikan takdirnya, merasa semua doa-doanya tidak ada yang terkabul, maka dampaknya ke shalat juga. Dia merasa shalat bukan solusi, merasa bahwa dia shalat atau tidak shalat bahwa dunia tetap tidak adil terhadapnya, dan merasa (na’udzubillah) bahwa ini sebagai balasan kepada Allah karena Allah tidak adil kepadanya.

Keempat, orang tua tidak pernah mengajari shalat atau tidak peduli anaknya shalat atau tidak. Tipe yang satu ini yang agak sulit nih. Karena mereka yang sudah terbiasa tidak shalat dari kecil karena orang tuanya tidak membiasakan maka hal itu akan terbawa sampai besar. Dan kemungkinan besar mereka tidak tahu bacaan shalat. Yang tahu bacaan shalat saja malas, apalagi yang tidak tahu bacaan shalat. Pastinya lebih-lebih malasnya.

Wallahu a’lam…

Bro, sis, untuk kalian yang masih merasa shalat itu berat… Siapa pun yang membaca ini, mata yang dipakai membaca ini sudah jadi hal yang seharusnya patut kita syukuri. Bersyukur saja karena mata kita masih bisa melihat dan normal, lalu pergilah untuk berwudlu dan shalat fardlu lah sesuai waktunya. Tidak pernah memakan waktu banyak. Hanya 10 menit paling lama. 10 menit untuk Allah. Sedang waktu kita sehari diberikan 24 jam, dan hanya kurang dari satu jam untuk shalat fardlu lima waktu (5x10menit). 50 menit untuk bersyukur barang sebentar. Ayolah… Shalat itu mudah.

Bro, sis, untuk kalian yang mencintai shalat. Jangan pernah lupa mengingatkan kepada saudara saudari kita untuk shalat juga yak. Bersyukurlah juga karena kalian adalah orang-orang yang diberikan kemudahan untuk shalat, diberikan rasa nikmat di setiap sujud-sujud, diberikan ketenangan jiwa setelah shalat, diberikan ketagihan berlebih untuk tidak hanya melakukan shalat lima waktu namun juga ibadah-ibadah sunnah. Maka bersyukurlah dengan mengajak mereka yang belum merasakan hal yang sekarang kalian rasakan.

Tidak bahas yang berat-berat tentang adzab bagi yang meninggalakan shalat dan pahala bagi yang melaksanakan shalat, karena setiap kepala sudah tahu konsekuensi masing-masing terhadap apa yang dilakukan.

Semoga kita semua adalah orang-orang yang mendirikan shalat… :)

Masih ada waktu. Semoga bukan besok ajal datang menjemput.



SUNNAH NABI ITU MEMANG INDAH JIKA KITA AMALKAN

"SUNNAH NABI ITU MEMANG INDAH JIKA KITA AMALKAN"

1. BAB duduk INDAH DAN SOPAN, beresiko tinggi terkena wasir/ambeien.
BAB jongkok lebih bersih dan menyehatkan.

2 Kencing BERDIRI beresiko prostat dan batu ginjal. 
Kencing JONGKOK lebih bersih dan menyehatkan.

3 Enzim di tangan membantu makanan lebih mudah dicerna. Dibanding dengan besi, kayu, atau plastik, makan dengan tangan lebih bersih, fitrah dan menyehatkan.

4 Makan dan minum berdiri dpt mengganggu perncernaan. Dengan duduk lebih MAKANAN dalam pencernaan akan lebih cepat, santun dan menyehatkan.

5 Makan di kursi, masih kurang menyehatkan. Dengan duduk di lantai, tubuh akan membagi perut menjadi 3 ruang: udara, makanan dan air.

6 Makan buah setelah makan (cuci mulut) kurang bagus bagi lambung, karena ada reaksi asam. Yang sehat adalah makan buah sebelum makan, membantu melicinkan saluran pencernaan dan membuatnya lebih siap.

7 Tidur tengkurep tidak bagus untuk kesehatan, bahkan itu tidurnya syetan. Tidur menghadap kanan lebih menyehatkan,

8 Banyak Rahasia Sunnah yg telah diteliti para pakar, dari segi hikmah, manfaat, dan kesehatan. Benarlah yg dikatakan: di balik sunnah ada kejayaan. Bagi kita, jika misalnya belum tahu manfaatnya, terus saja semangat mengikuti adab dan tuntunan Rasul. Manfaat itu efek samping, motivasi utamanya adalah mengikuti adab dan tuntunan Rasul.

9 Seorang dokter Eropa berkata: jika semua manusia mengamalkan 3 sunnah saja (sunnah makan, sunnah di Kamar Mandi, dan sunnah tidur), maka harusnya saya berhenti jadi dokter karena tidak ada pasien.

Cinta sunnah Nabi, tdak hanya adab2 sehari tp muamalah dngn manusia jg hrus baik.. Mau yg d kenal atau tdak!!
Semoga bermanfaat....



Minggu, 12 Oktober 2014

Tidak Ada Yang Sia-Sia

Tidak Ada Yang Sia-Sia
Optimisme adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia. Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin saja anda mengalami pengalaman buruk yang tak mengenakkan. maka keburukan itu hanya karena anda melihat dari salah satu sisi mata uang saja. Bila anda berani menengok ke sisi yang lain, anda akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda.
Anda tidak harus menjadi orang tersenyum terus atau menampakkan wajah yang ceria. Optimisme terletak di dalam hati. bukan hanya terpampang di muka. Jadilah optimis, karena hidup ini terlalu rumit untuk dipandang dengan mengerutkan alis.
Setiap tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir menuju ke laut. Meski harus melalui anak sungai. selokan kali keruh danau dan muara. mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan bahkan, ketika menunggu di samudra, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rerumputan sebagian tertampung dalam sumur-sumur. Sebagian kembali ke laut. Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air yang anda temui di selokan rumah anda ?

Kesempatan Yang Tersembunyi

Kesempatan Yang Tersembunyi
Bila anda tak pernah melakukan kesalahan. ada baiknya anda melihat lagi langkah anda. Jangan-jangan anda tak melangkah setapak pun. Kesalahan memang tak mengenakkan, namun seorang optimis lebih banyak belajar dari kesalahan daripada dari keberhasilan. Kesalahan menuntun anda untuk mempelajari kernbali sesuatu yang terjadi. Bukan cuma 1 kesalahan memimpin anda untuk mengambil tindakan yang lebih baik.
Kesalahan adalah kawan baik yang mengatakan secara samar apa yang harus anda kerjakan. Lihatlah kesalahan apa adanya. Jauhkan prasangka. kesedihan dan ratapan bila kesalahan menimpa anda. Karena: dibalik kesalahan tersimpan kesempatan yang tersembunyi.
Colombus melakukan kesalahan yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, yaitu menemukan benua Amerika. Namun bertahun-tahun kemudian, jutaan orang mengikuti ‘kesalahan’ tersebut untuk memulai kemakmuran hidup mereka. Masihkah anda menganggapnya sebagai kesalahan?

10 KEPRIBADIAN LUAR BIASA

10 KEPRIBADIAN LUAR BIASA

1. TULUS -- 

Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi.

2. RENDAH HATI -- 

Hanya orang yang kuat batinnya yang bisa bersikap rendah hati. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain.

3. SETIA -- 

Orang yang setia bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak berkhianat.

4. POSITIVE THINKING -- 

Orang berpikiran positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun.

5. CERIA -- 

Artinya bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh, dan selalu berusaha meraih kegembiraan.

6. TANGGUNG JAWAB -- 

Ia akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau salah, berani mengakuinya dan tidak mencari kesalahan orang lain.

7. PERCAYA DIRI -- 

Mampu menerima dirinya sebagaimana adanya,
menghargai dirinya dan orang lain. Juga mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.

8. BERJIWA BESAR --

Ia tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar.

9. EASY GOING -- 

Maksudnya, tidak suka membesar-besarkan masalah kecil atau berusaha mengecilkan masalah besar. Dia tidak mau pusing dengan masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. EMPATI -- 

Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Takdir dan logika

Bismillah
Ada dua orang bersahabat �� yang satu bernama "Logika" dan yang satunya lagi bernama "Takdir". Keduanya naik mobil�� dalam sebuah perjalanan yang panjang…
Di tengah perjalanan mobil mereka kehabisan bahan bakar.
Keduanya berusaha melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sebelum datang waktu malam�������� Keduanya berusaha menemukan tempat
beristirahat, setelah itu baru melanjutkan lagi perjalanan.
Si Logika memutuskan untuk tidur di bawah sebatang pohon.���� Sedangkan si Takdir memilih tidur di tengah jalan.�������� Logika berkata kepada Takdir: Kamu gila! Kamu menjatuhkan dirimu kepada kematian. Boleh jadi ketika kamu tidur ada mobil yang lewat dan melindas tubuhmu. Takdir menjawab: Saya tidak akan tidur kecuali di tengah jalan ini. Boleh jadi ada mobil yang datang lalu ia melihatku dan mengajakku bersamanya.
Akhirnya Logika betul-betul tidur di bawah pohon dan Takdir tidur di tengah jalan.
Tidak beberapa lama setelah keduanya tertidur lewat sebuah mobil besar ����dalam kecepatan tinggi.
Tatkala ia melihat seseorang tidur di tengah jalan, ia berusaha berhenti dengan mendadak, tapi sayang ia tidak bisa.
Akhirnya ia membanting stir dan mobil itu berbelok ke arah pohon dan langsung menabrak Logika, dan selamatlah si Takdir. 
Inilah kenyataan hidup, Takdir memainkan peranannya di tengah-tengah manusia. Kadang-kadang sekalipun ia bertentangan dengan Logika.
Maka boleh jadi terjadinya delay dalam penerbangan ada keselamatan di balik itu. 
Boleh jadi tertunda kita mendapatkan hak kita krn ada hak orang lain yang selama ini kita abaikan dan kita tidak memperdulikan. ������������
Boleh jadi yang belum selesai kuliahnya ada kebaikan di balik itu. ��
Boleh jadi terlambat menikah ada keberkahan di balik itu. 
Boleh jadi yang belum dikaruniai anak ada rizki lain di balik itu. 
Boleh jadi ditolaknya lamaran kerja ada hikmah besar di balik itu.
Tertundanya pertolongan dan kemenangan pasti ada manfaat yang sangat besar di belakang itu.
"Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia baik bagimu".

Pacaran Sehat?

Pacaran Sehat?
Oleh: Bendri Jaisyurrahman
1. Jangan tertipu dgn istilah pacaran sehat. Kalau mau sehat, ya olahraga. Gak usah pacaran.
2. Lagipula, masalah pacaran itu bukan sehat atau tidak. Tapi dosa atau tidak. Kalaupun pacaran sehat bukan berarti tidak berdosa
3. Copet itu sehat lho. Kan lari terus. Trus, ada yg kampanye silahkan mencopet asal sehat, gituh?
4. Kemaksiatan apapun namanya tetaplah kemaksiatan. Jangan sampai tertipu. Atau kamu emang senang ditipu selama itu nikmat?
5. Maka, jangan sosialisasikan pacaran sehat. Kalau mau aman, kampanyekan aja "pacaran halal". Caranya? Ya nikah. Mau cara apalagi?
6. Kalau udah nikah, ngapain aja halal sama pasangan. Eh gak juga deng. Makan babi bareng tetap haram
7. Maka, ajarkan anak didik tuk jaga kesucian dengan menolak pacaran. Itu baru remaja idaman. Bidadari surga pun merindukan.
8. Lebih baik jadi jomblo tapi suci. Daripada punya pasangan ternyata belum terikat dalam pernikahan.

KISAH WANITA CANTIK MULIA BERSUAMIKAN LELAKI TUA, HITAM DAN BURUK AKHLAKNYA

KISAH WANITA CANTIK MULIA BERSUAMIKAN LELAKI TUA, HITAM DAN BURUK AKHLAKNYA

Padang pasir itu begitu panas. Membuat Al A’masi yang menemani Harun Ar Rasyid pergi berburu menjadi sangat kehausan. Menteri itu pun menoleh ke kanan dan ke kiri, barangkali ada orang yang bisa memberinya air.

Pandangan Al Ma’masi berhenti pada sebuah kemah. Ya, ada kemah di padang pasir ini. Ia pun bergegas ke sana. Ternyata kemah itu dihuni oleh seorang wanita cantik yang mempesona.

Melihat ada tamu yang datang, wanita itu mempersilakannya untuk duduk agak jauh darinya.

“Aku Al A’masi, menterinya Harun Ar Rasyid. Bolehkah aku minta air?” kata Al A’masi memberitahukan keperluannya.
“Maaf, suamiku melarangku memberikan air kepada orang lain,” jawab wanita itu membuat Al A’masi yang tadinya berharap segera terbebas dari kehausan merasa harus menahan sabar. Muncul pertanyaan dalam dirinya, mengapa suami wanita ini melarangnya menolong orang lain.
“Tapi aku punya jatah makan pagi, berupa susu yang belum kuminum. Ambillah untukmu.” Lanjut wanita itu. Al A’masi bersyukur sekaligus kagum dengan kemuliaan wanita tersebut.

Tak berselang lama, wajah wanita itu tampak berubah. Rupanya ada sebuah titik hitam mendekat. Makin lama makin tampak, seorang laki-laki di atas untanya berjalan ke arah kemah itu.

“Itu suamiku” kata wanita tersebut sambil bergegas menghampiri suaminya. Ia membantu lelaki tua, hitam dan jelek itu turun dari ontanya, serta mencuci tangan dan kakinya. Laki-laki itu kemudian masuk ke dalam kemah tanpa mempedulikan dan menyapa Al A’masi. Dari dalam kemah, terdengar laki-laki itu berkata buruk kepada istrinya.

“Aku kasihan kepadamu,” kata Al A’masi kepada wanita itu, sebelum ia berpamitan. “Engkau ini masih muda, cantik, berakhlak mulia, tetapi bergantung kepada suami tua, hitam dan buruk akhlaknya. Mengapa kamu bergantung kepadanya? Apakah karena hartanya? Padahal ia miskin. Apakah karena ketampanannya? Padahal ia hitam dan jelek. Apakah karena akhlaknya? Padahal akhlaknya buruk”

“Aku justru kasihan kepadamu wahai Al A’masi” jawab wanita itu dengan tegas. “Bagaimana mungkin Harun Ar Rasyid punya menteri yang berusaha menjauhkan seorang muslimah dari suaminya. Ketahuilah, iman itu separuhnya adalah syukur dan separuhnya adalah sabar. Aku bersyukur karena Allah membimbingku dengan Islam dan memberiku kecantikan. Dan kini aku belajar bersabar dengan suami seperti yang engkau sebutkan.”

Al A’masi tak bisa berkata apa-apa. Sungguh mengagumkan wanita itu. Allah telah memuliakan akhlaknya sebagaimana Dia telah mempercantik wajahnya.

Sebagaimana keseluruhan hidup ini, pernikahan juga ujian. Istri atau suami yang telah menikah dengan kita, kadang kita dapati tidak sesuai dengan mimpi-mimpi indah kita. Allah telah memberikan banyak contoh. Ada pasangan ideal seperti Adam dan Hawa, Ibrahim dan Sarah, atau Muhammad dan Khadijah. Namun Allah juga memberikan contoh sejarah, ada Nuh dan istrinya. Ada Fir’aun dan suaminya.

Sungguh membahagiakan jika suami dan istri kita adalah sosok ideal yang kita harapkan. Tetapi jika kita telah menikah dan suami atau istri kita tak seideal yang kita harapkan, kebahagiaan itu ada pada sikap kita. Ada nasehat bijak mengatakan, jika suami kita tak seburuk Fir’aun, tidak bolehkah kita menjadi perempuan semulia Asiyah. [Muchlisin BK/Kisahikmah.com]

BERJUAL BELI DENGAN ALLAH

BERJUAL BELI DENGAN ALLAH
- Sebuah cerita penggugah jiwa -
Dikisahkan ada seorang laki laki yang merasakan kesakitan di sekitar jantungnya...

Lalu pergilah ia ke London untuk memeriksakan rasa sakitnya, setelah melalui proses pemeriksaan yang cukup panjang maka dokter spesialis jantung menjelaskan kalau ada penyempitan di salah satu pembuluh jantungnya maka harus dilakukan operasi untuk melebarkan pembuluh jantungnya...

Sebelum dilakukan operasi ia memohon untuk kembali ke negerinya dengan keperluan bertemu keluarganya terlebih dahulu...
Maka pulanglah laki laki tersebut untuk bertemu dengan keluarganya...

Beberapa hari sebelum berangkat ke London duduklah laki laki tersebut dengan temannya dan di depannya ada toko penjual daging...

Dia melihat seorang wanita tua yang sedang memunguti pecahan tulang dan serpihan daging.

Melihat kejadian aneh tersebut pergilah laki laki tadi ke wanita tua dan bertanya tentang perbuatanya tersebut...

Lalu wanita tua tadi menjawab: suamiku telah meninggal dan aku harus menghidupi 6 orang anak wanita, sudah berbulan bulan mereka tidak pernah merasakan makan daging.

Mendengar perkataan wanita tadi laki laki tersebut merasa sedih sekali kemudian ia berkata kepada penjual daging: berikan kepada wanita ini daging setiap pekan sesuai dengan yang ia butuhkan!
Setelah mendengar apa yang dikatakan laki laki tersebut, maka wanita tua tadi langsung mengangkat tangannya dan berdoa dengan penuh keikhlasan untuknya.

Laki laki tersebut pulang ke rumahnya dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa dan kekuatan di badannya sampai dia berfikir untuk tidak pergi ke London, akan tetapi istri dan anak anaknya memaksanya untuk tetap pergi ke London dan menjalani operasi jantung di sana...

Setelah sampai di London kemudian diperiksa ulang...
ternyata penyakitnya telah sembuh tanpa harus dioperasi! 
Mendengar kenyataan tersebut laki laki tersebut menangis tanpa bisa dia tahan, seraya berkata: sungguh aku telah beruntung berjual beli dengan Robb-ku

Benar! 
Laki laki ini telah berjual beli dengan Robb - Nya, berjual beli dengan kebaikan yang telah ia lakukan maka Allah langsung memberikan keuntungan kepadanya tanpa menundanya! 
Perdagangan yang tidak pernah merugi di dunia dan akherat!
Dan denganya pula meraih Keridhoan-Nya!

Gagal..., Siapa Takut?

Gagal..., Siapa Takut?
Apakah anda takut gagal? Sedemikian takutnya sampai anda tidak berusaha untuk mencoba Coba anda pikirkan kembali hal tersebut benar-benar tidak masuk akal. Dengan tidak mencoba barang sekalipun, sebenarnya anda sudah gagal. Jadi rasa takut gagal adalah penyebab kegagalan yang pasti.
Apakah anda merasa takut Coba perhatikan rasa takut anda.Perhatikan pesan yang berusaha disampaikannya Rasa takut membuat anda lebih waspada. Rasa takut memberi energi ekstra. Rasa takut membuat anda mampu mengatasi tantangan tersulit. Tidak ada yang mampu mendorong sumber daya dalam diri anda lebih dari rasa takut.
Rasa takut sebenarnya ada untuk mendorong anda maju, bukan untuk menahan anda. Biarkan rasa takut mengajarkan anda.Biarkan rasa takut mempersiapkan anda. Tetapi jangan membuat rasa takut menghentikan anda. Saat rasa takut menahan anda. coba perhatikan baik-baik apa yang menyebabkan rasa takut dan anda akan menemukan alasan untuk bergerak maju.
Kegagalan paling abadi adalah kegagalan untuk mulai bertindak. Bila anda sudah mencoba dan ternyata gagal. anda memperoleh sesuatu yang bisa dipelajari dan mungkin dicoba kembali, anda tidak akan pernah gagal bila anda terus berusaha.

Ingatlah

Jangan titipkan hatimu pada yang belum halal bagimu.
Karna dia akan menyakiti dan merusak hatimu dengan sengaja atau tidak sengaja.

Tapi titipkanlah hatimu pada Allah.
Karna Allah akan menjaga dan merawat hatimu.
Dan memberikan cinta yang halal dan indah pada waktunya.

Jangan berharap kepada orang lain.
Karna dia akan mengecewakanmu dengan sengaja atau tidak sengaja.

Tapi berharaplah dan berdoa kepada Allah,
karna Allah akan memberikan yang lebih indah dari harapanmu.

Jangan menangis dalam sedihmu.
Karna air mata yang kamu keluarkan itu akan sia sia.

Tapi menangislah dalam doa dan dzikirmu.
Karna Allah akan mengganti air matamu itu menjadi senyuman.

Ingatlah...!!!

Sabar itu iman.
Duit bukan kawan.
Dunia hanya pinjaman.
Mati tak berteman.

Ya allah...
Jadikanlah setiap masalahku, membuatku semakin kuat.
Hapuskanlah kesedihanku dan gantilah dengan kebahagiaan.

Aamiin ya Rabbal'alamin..


DO'A CINTA

ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪ
DO'A CINTA

Ya Allah Ya rabbul‘izzati
Telah engaku labuhkan mahligai cintai di hatiku
Maka jadikan cinta ini sebagai penawar gersang kehidupanku
Telah Engkau tanam benih cinta di kalbuku
Maka jadikan bunga-bungacinta sebagai penghias kisahku

Ya Allah ya Rahmanu Ya rahim
Ku titipkan cinta ini
Hiasilah dengan keimanan Perindahlah dengan ketakwaan
Kuatkanlah dengan kepasrahan Dan wujudkanlah dengan ikatan
yang Engkau Ridhai

Ya Allah Ya muhaiminu ya Salam
Jika cinta ini mengantarku pada derajat kekasihMu
Maka jaga cinta ini agar tetap pada Ridhamu
Jika cinta ini menjadi mahar cintaku padaMu
Maka mulikanlah cinta kami dengan kesetiaan

Ya Allah Ya mujibu da’awat
Kabulkanlah impian cinta kami
Persatukan kami dalam indahnya pernikahan
Agar kami setia hingga sampai ke syurga

Ya Allahu ya robbi
Kau fitrahkan pada kami akan sebuah rasa
Cinta dan sayang yang merengkuh kami berdua
Tak dapat ku tepiskan semua
Tak dapat pula kumunafikan adanya

Ya Allah Sang Pemilik Hati
Cinta ini hadir atas kehendak-MU
Sayang ini tumbuh atas kuasa-MU
Tak berdaya kala rindu melanda
Hanya do’a yang bisa ku pinta
Lindungilah hati kami berdua
Dari godaan yang datang menerpa
Janganlah membutakan mata
Jangan pula menulikan telinga
Dari berpaling ke fatamorgana dunia

Ya Allahu ya robbi
Aku tidaklah semulia Khadijah
Tidak pula setaqwa Aisyah
Dan mungkin tak setabah Fatimah
Apalagi secantik Zulaikha

Tak perlulah dia setampan Nabi Yusuf
Juga berharta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman
Atau kekuasaan seluas Kerajaan Nabi Muhammad
Yang mampu mendebarkan hati jutaan wanita
Untuk dapat membuatku terpikat

Cukuplah hati kami tertaut pada-MU
Yang memiliki dan menguasai seluruh alam
Jaga cinta ini dalam naungan-MU
Hanya ridho dari harap pada-MU
Cintakanlah kami atas dasar Cinta-MU
Hadirku kan menguatkan cintanya pada-MU
Hadirnya jua kuatkan cintaku pada-MU

#aamiin ya #Allah

"KETIKA HIDUP TAK SEMANIS GULA"


        "KETIKA HIDUP TAK SEMANIS GULA"

Musim tidak selalu semi..
Langit tidak selalu cerah..
Bunga tidak selalu bermekaran..
Begitulah kehidupan, tidak selalu terasa manis..

Ada kalanya jatuh. Ada kalanya sakit. Ada kalanya kehilangan. Ada kalanya terhimpit. Namun sejatinya ada sebuah senjata yang bisa merubah semuanya menjadi selalu terasa manis. Senjata itu adalah kelebihan yang hanya dimiliki oleh orang-orang beriman dan tidak dimiliki selainnya.

Kesabaran. Ya… senjata itu adalah sabar.

Berbahagialah Menjadi Seorang Mukmin

Berbahagialah menjadi seorang mukmin karena Allah benar-benar Maha Adil. Allah memberi kesempatan kepada semua orang untuk bisa masuk surga. Allah tidak menciptakan surga hanya untuk orang kaya. Lantas kenapa orang miskin harus bersedih? Orang kaya bisa bersedekah dan berinfak di jalan Allah dengan kelapangan hartanya. Semua orang mengakui keutamaan tersebut. Tetapi ternyata orang miskin juga bisa. Seorang istri yang sabar dan qanaah terhadap suaminya yang pas-pas an. Dia tetap tersenyum, menahan diri dari mengeluh, cemberut dan merengek. Ternyata itu juga sebuah keutamaan. Ternyata itu juga sebuah ladang pahala..

Pun Allah tidak menciptakan surga hanya untuk orang sehat. Lantas kenapa orang sakit harus bersedih? Orang sehat, dengan badannya yang kuat bisa melakukan banyak amal yang tidak bisa dilakukan orang sakit. Semua orang mengakui keutamaan tersebut. Tetapi ternyata orang sakit juga bisa. Seorang yang sakit tak berdaya. Dia bersabar dengan sakitnya. Ternyata itu juga sebuah keutamaan. Ternyata itu juga sebuah ladang pahala. Tidak ingatkah kita tentang kisah seorang wanita penghuni surga? Siapakah dia?

Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata padaku,

“Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?”

Aku menjawab, “Ya”

Ia berkata, “Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’

Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu ia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’

Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lantas apa yang membuat kita resah..?

Kita semua mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa masuk surga. Tidak usah khawatir. Allah tidak menuntut kita untuk membuat suatu keadaan, harus kaya, harus sehat, atau harus apa. Kita hanya berusaha saja. Adapun takdir bagaimana, itu semua wewenang Allah Rajanya manusia. Kita hanya dituntut untuk menyikapi takdir tersebut. Bagaimana seandainya Allah menakdirkan kita mendapat kelapangan atau sebaliknya, tertimpa kesempitan.

عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ

“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)

Duhai jiwa.. bersabarlah
Karena kesabaran selalu berbuah manis..

Berbahagialah menjadi seorang mukmin..
Karena semua keadaan baik lapang atau sempit bisa membuat hatinya bahagia..

Sabar Terhadap Takdir

Sabar terhadap takdir Allah berarti menahan hati dari perasaan marah, kesal, dan dongkol terhadap ketentuan Allah. Menahan lisan dari berkeluh kesah dan menggerutu akan takdir Allah. Menahan anggota badan dari bermaksiat seperti menampar wajah, menyobek pakaian, (atau membanting pintu, piring) dan perbuatan lain yang menunjukkan sikap ‘tidak terima’ terhadap keputusan Allah.

Kesabaran Itu Ada Batasnya (?)

Kata orang, “Sabar itu ada batasnya”, atau “Habis sudah kesabaranku!”, “Masak disuruh sabar terus??”.

Benarkah sabar ada batasnya?

Sabar adalah pedang yang tidak akan tumpul, tunggangan yang tidak akan tergelincir dan cahaya yang tidak akan padam. Sabar adalah lautan yang tidak bertepi. Karenanya pahalanya pun tidak bertepi dan tidak berbatas.

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

”Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Q.S az-Zumār:10)

Sebagaimana diketahui bahwa al-Jaza’u min jinsil ‘amal (balasan itu sesuai dengan amalnya) maka kesabaran itu tidak ada batasnya sebagaimana Allah memberi pahala terhadap kesabaran tanpa ada batasnya.

Kalaulah Tidak Diuji

Sabar tidaklah semudah ketika kita mengucapkannya. Karenanya Allah memberi ujian kepada manusia berupa musibah, kesusahan dan kesempitan. Kalaulah tidak diuji, tentu semua orang akan mengaku dirinya bersabar. Tapi dengan ujian itulah, akan nampak dan tersaring siapa yang benar-benar bersabar dan siapa yang sabar hanya menjadi ucapan di bibirnya.

Seorang yang tertimpa musibah namun tidak bisa bersabar, dia seperti mendapat dua musibah, yaitu musibah itu sendiri dan musibah karena dia kehilangan pahala kesabaran.

Maka bersabarlah tatkala musibah itu datang. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita karenanya. Semoga Allah mengangkat derajat kita karenanya. Semoga kita lulus ujian sebagai orang yang benar-benar beriman karena kesabaran merupakan bagian dari iman.

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ (٢)وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ (٣)

”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Qs. Al-’Ankabut: 2-3)

Wallahu a’lam