Kamis, 31 Desember 2015

REJEKI BANYAK BENTUKNYA

Baca Kalau Berani, Ribuan Orang Menangis karena Cerita ini

Kita tidak akan tahu rezeki yang datang pada kita dari mana, apakah itu dari pekerjaan kita sehari-hati ataukah dari hal yang tidak terduka. Yang jelas, Tuhan menyuruh kita untuk kerja dan berusaha.

Seperti kisah di bawah ini, mungkin kita akan merasa malu pada diri sendiri jika membaca kisah ini:

REJEKI BANYAK BENTUKNYA

Kemarin hujan mulai jam 9 pagi, seorang tukang rujak numpang berteduh di teras ruko saya ( Yeti Haryati) .

Masih penuh gerobaknya, buah-buah tertata rapi. Kulihat beliau membuka buku kecil, rupanya Al Quran. Beliau tekun dengan Al-Qurannya. Sampai jam 10 hujan blm berhenti.

Saya mulai risau karena sepi tak ada pembeli datang.

Saya keluar memberikan air minum.

“Kalau musim hujan jualannya repot juga ya, Pak… ” .. “Mana masih banyak banget.”

Beliau tersenyum, “Iya bu.. Mudah-mudahan ada rejekinya.. .” jawabnya.

“Aamiin,” kataku.

“Kalau gak abis gimana, Pak?”. tanyaku.

“Kalau gak abis ya risiko, Bu.., kayak semangka, melon yang udah kebuka ya kasih ke tetangga, mereka juga seneng daripada kebuang. kayak bengkoang, jambu, mangga yang masih bagus bisa disimpan. Mudah-mudahan aja dapet nilai sedekah,” katanya tersenyum.

“Kalau hujan terus sampai sore gimana, Pak?” tanyaku lagi.

“Alhamdulillah bu… Berarti rejeki saya hari ini diizinkan banyak berdoa. Kan kalau hujan waktu mustajab buat berdoa bu…” Katanya sambil tersenyum.

“Dikasih kesempatan berdoa juga rejeki, Bu…”

“kalau gak dapet uang gimana, Pak?” tanyaku lagi.

“Berarti rejeki saya bersabar, Bu… Allah yang ngatur rejeki, Bu… Saya bergantung sama Allah.. Apa aja bentuk rejeki yang Allah kasih ya saya syukuri aja. Tapi Alhamdulillah, saya jualan rujak belum pernah kelaparan.

“Pernah gak dapat uang sama sekali, tau tau tetangga ngirimin makanan. Kita hidup cari apa Bu, yang penting bisa makan biar ada tenaga buat ibadah dan usaha,” katanya lagi sambil memasukan Alqurannya ke kotak di gerobak.

“Mumpung hujannya rintik, Bu… Saya bisa jalan ..Makasih yaa ,Bu…”

Saya terpana… Betapa malunya saya, dipenuhi rasa gelisah ketika hujan datang, begitu khawatirnya rejeki materi tak didapat sampai mengabaikan nikmat yang ada di depan mata.

Saya jadi sadar bahwa rizki hidayah, dapat beribadah, dapat bersyukur dan bersabar adalah jauh…jauh lebih berharga daripada uang, harta dan jabatan…

***

MANUSIA dan BOTOL

1. Kalau diisi air mineral, harganya 3ribu…

2. Kalau diisi jus buah, harganya 10ribu…

3. Kalau diisi Madu Yaman, harganya Ratusanribu…

4. Kalau diisi minyak wangi chanel harganya bisa jutaan.

5. Kalau diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena langsung tiada harganya dan tidak ada siapa yg suka.

Botol yg sama tetapi harganya berbeda sebab apa yang terisi di dalamnya adalah berbeda…

Begitu juga kita…kita semua sama…kita semua manusia…yang membedakan kita antara satu sama lainnya adalah. TAQWA , IMAN & AMAL yang ada dalam diri kita…yang akan menyebabkan kita berharga di sisi ALLAH atau kita dipandang hina oleh ALLAH lalu dibuang ke dalam neraka…

“……sesungguhnya orang yg paling mulia disisi Allah adalah orang yg paling bertakwa,sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha teliti”

***

Cr newsupdate

Rabu, 30 Desember 2015

Wahai Ayah, Jangan Biarkan Putrimu Pergi Bersamanya Di Malam Tahun Baru

# Wahai Ayah, Jangan Biarkan Putrimu Pergi Bersamanya Di Malam Tahun Baru

Wahai para ayah

Buka mata, lihatlah berita, dengarlah, fakta di depan mata dan Beritanya telah tersebar

Malam tahun baru, beberapa muda-muda melakukan seks bebas bahkan pesta seks

Tidak heran jika kondom laris manis, alat kontrasepsi sudah dipersiapkan

Hotel dan penginapan telah full-booking

Wahai ayah

Engkau seharusnya tahu

Beberapa wanita muda melepas keperawanannya bersama laki-laki itu

Hanya karena buaian palsu, janji romantis dan pujian buaya

Yang seharusnya ia persembahkan kepada suaminya

Itu tanggung jawabmu untuk menjaganya wahai ayah

Sampai engkau serahkan putrimu kepada suaminya yang sah

Dalam ikatan aqad di atas kalimat Allah

Wahai ayah engkaulah yang bertanggung jawab atas putrimu

Engkaulah wajib menjaga keluargmu dari api neraka

Allah berfirman

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri-diri kalian dan keluarga-keluarga kalian dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim: 6)

Wahai ayah, engkaulah imam dan penanggung jawab

Wahai ayah

Tidakkah engkau khawatir hilangnya keimanan dan dicabutnya hidayah dari putrimu dan pemuda kita?

Jika malam tahun baru bersamanya minum khamer, maka lengkap sudah sebagaimana dalam hadits,

“Siapa yang berzina atau minum khamr maka Allah mencabut keimanan dari orang itu sebagaimana seorang manusia melepas bajunya dari arah kepalanya.” (HR al-Hakim, shahih)

Wahai ayah

Jagalah putrimu, nasehati dia dan didiklah dengan cara yang lembut lagi mengena

Selengkapnya ا:
muslimafiyah.com/wahai-ayah-jangan-biarkan-putrimu-pergi-bersamanya-di-malam-tahun-baru.html

Penyusun: Raehanul Bahraen




SEEBAARRKAAAANNN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

mengapa kita sering capek di dunia ini

MENGAPA KITA SERING CAPEK DI DUNIA INI . . .??

Beginilah al-Qur’an bertutur, membuat sebuah panduan yang berharga untuk setiap muslim, bahwa apa yang kita tuju menentukan cara kita untuk sampai kepadanya......

(1). URUSAN Berdzikir (Sholat), perintahnya adalah “Berlarilah!”

“Wahai orang yang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan sholat Jum’at, maka BERLARILAH kalian MENGINGAT Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al-Jum’ah : 9)

(2). URUSAN Melakukan Kebaikan, perintahnya adalah “Berlombalah!”

“Maka BERLOMBA-LOMBALAH dalam berbuat KEBAIKAN.” (QS. Al-Baqarah : 148)

(3). URUSAN Meraih Ampunan, perintahnya adalah “Bersegeralah!”

“Dan BERSEGERALAH kamu menuju AMPUNAN dari Tuhanmu dan menuju SURGA…” (QS. Ali Imron : 133)

(4). URUSAN Menuju Allah, perintahnya adalah “Berlarilah dengan cepat!”

“Maka BERLARILAH kembali ta’at kepada ALLAH.” (QS. Adz-Dzaariyat : 50)

(5). TAPI... URUSAN Menjemput Rizki (Duniawi), perintahnya HANYALAH “Berjalanlah!”

“Dialah yang menjadikan bumi mudah bagimu, maka BERJALANLAH di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari RIZKI-Nya.” (QS. Al-Mulk : 15)

Semestinya kita memahami, kapan kita perlu BERLARI, atau menambah kecepatan lari kita, atau bahkan CUKUP BERJALAN saja.

Jangan-jangan, selama ini kita merasa lelah, capek, sibuk, tdk sempat.. karena MALAH berlari mengejar dunia yang seharusnya CUKUP DENGAN BERJALAN..

Astaghfirullah hal'adziim..

Subhanallah.
Alhamdulillah..
Allahu Akbar!




Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

cek juga IG instagram.com/loveislam.id

kisah si penjaja koran

Assalamualaikum Sahabat...
Si Penjaja Koran

Pagi itu seorang penjaja koran sedang berteduh di sebuah emperan toko. Sejak subuh hujan yang turun cukup deras, membuatnya tidak bisa menjajakan korannya.

Terbayang di benakku, tidak ada satu sen pun uang yang akan ia peroleh kalau hari terus hujan. Namun, kegalauan yang kurasakan ternyata tidak tampak sedikitpun di wajahnya.

Hujan masih terus saja turun. Si penjaja koran pun tetap duduk di emperan toko sambil tangannya memegang sesuatu. Tampaknya seperti sebuah buku. Kuperhatikan dari kejauhan, lembar demi lembar ia baca. Awalnya aku tidak tahu apa yang sedang ia baca. Namun saat kudekati, ternyata ada sebuah Al-Quran di tangannya.

“Assalamu’alaikum Wr. Wb”
“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh”
“Bagaimana jualan korannya, Mas.”
“Alhamdulillah, sudah selembar yang terjual.”
“Wah susah juga ya jualannya kalau hujan begini.”
“Insya Allah ada rizkinya.”
“Terus, kalau hujannya sampai sore?”
“Itu artinya rizki saya bukan jualan koran, tapi banyak berdoa.”
“Kenapa?”
“Kata Rasulullah SAW, saat hujan adalah saat mustajab untuk berdoa. Punya kesempatan berdoa, juga rizki namanya.”
“Lantas, kalau tidak dapat uang?”
“Berarti rizki saya bersabar"
“Kalau tidak bisa beli nasi untuk makan.”
“Berarti rizki saya berpuasa"
“Kenapa Mas bisa berpikir seperti itu?” Tanyaku lagi.
“Allah SWT yang memberi rizki. Apa saja rizki yang diberikan-Nya saya syukuri.
Selama saya jualan koran, meskipun tidak laku, saya tidak pernah kelaparan. Pernah suatu hari, koran saya tidak selembarpun terjual. Saya pun tidak punya uang untuk
makan. Saya puasa saja. Alhamdulillah, mendekati waktu Maghrib ada tetangga yang bawain makanan. Saya makan secukupnya saja. Biar ada tenaga untuk sholat dan ibadah lainnya.”

Hujan reda. Si penjaja koran bersiap-siap untuk berjualan. Ia pamit sambil memasukkan Al-Quran ke dalam tas gendongnya.

Aku termenung menyimaki kalimat-kalimat tausiah yang diucapkannya. Ada penyesalan di dalam hati. Kenapa kalau hujan aku masih resah-gelisah. Khawatir tidak dapat uang, khawatir rumahku terendam banjir, khawatir tidak bisa bertemu orang-orang seprofesi. Kusadari, rizki bukan semata uang. Bisa bersabar, bisa berpuasa, bisa berdoa, bisa beribadah adalah juga rizki dari Allah SWT. Rizki hidayah dan bisa bersyukur adalah jauh lebih bermakna daripada uang




Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

cek juga IG instagram.com/loveislam.id

Senin, 28 Desember 2015

say no to pacaran

SAY NO TO PACARAN!

Apakah ada istilah "pacaran islami" ?

Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah dalam salah satu ceramahnya pernah mengatakan bahwa, “sesuatu yang dinisbatkan kepada Islam artinya ia dia diajarkan oleh Islam atau memiliki landasan dari Islam”.

⚡Oleh karena itu, istilah ‘pacaran islami’ sendiri sejatinya tidak benar karena Islam tidak pernah mengajarkan pacaran dan tidak ada landasan pacaran Islami dalam syariat. Bahkan sebaliknya, ajaran Islam melarang kegiatan-kegiatan yang ada dalam pacaran, atau singkatnya, Islam melarang pacaran.

Tatkala adab-adab bergaul antara lawan jenis mulai pudar, luapan cinta yang bergolak dalam hati manusia pun menjadi tidak terkontrol lagi. Akhirnya, setan berhasil menjerat para remaja dalam ikatan maut yang dikenal dengan “pacaran“. Allah telah mengharamkan berbagai aktifitas yang dapat mengantarkan ke dalam perzinaan. .
Sebagaimana Allah berfirman yang artinya, “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesugguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. al-Isra’: 32)

⚡Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menetapkan untuk anak adam bagiannya dari zina, yang pasti akan mengenainya. Zina mata adalah dengan memandang,zina lisan adalah dengan berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan dan berangan-angan, lalu farji (kemaluan) yang akan membenarkan atau mendustakannya.”(HR. Bukhari & Muslim).

Lalu pintu apakah yang paling lebar dan paling dekat dengan ruang perzinaan melebihi pintu pacaran?!

Sumber: muslim.or.id


Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Minggu, 27 Desember 2015

KISAH NYATA!! PESANKAN UNTUKKU SATU KAMAR DI NERAKA =======

KISAH NYATA!!
PESANKAN UNTUKKU SATU KAMAR DI NERAKA
=================================

Pada suatu hari, seorang gadis yang terpengaruh dengan cara hidup masyarakat Barat menaiki sebuah bis mini untuk menuju ke tujuan di wilayah Iskandariah.

Malangnya walaupun tinggal di bumi yang terkenal dengan tradisi keislaman, pakaian gadis tersebut sangat menyolok mata. Bajunya agak tipis dan seksi hampir terlihat segala yang patut disembunyikan bagi seorang perempuan dari pandangan lelaki.

Gadis itu dalam usia sekitar 20 tahun. Di dalam bis itu ada seorang tua yang dipenuhi uban menegurnya.

“Wahai pemudi! Alangkah baiknya jika kamu berpakaian yang baik, yang sesuai dengan ketimuran dan adat serta agama Islam kamu, itu lebih baik daripada kamu berpakaian begini yang pastinya menjadi mangsa pandangan liar kaum lelaki…,” nasihat orang tua itu.

Namun, nasihat yang sangat bertepatan dengan tuntunan agama itu dijawab oleh gadis itu dengan jawaban mengejek, “Siapakah kamu hai orang tua? Apakah di tangan kamu ada anak kunci surga? Atau adakah kamu memiliki sejenis kuasa yang menentukan aku bakal berada di surga atau neraka?”

Setelah menghamburkan kata-kata yang sangat mengiris perasaan orang tua itu, gadis itu tertawa mengejek panjang. Tidak cukup dengan itu, si gadis lantas coba memberikan telepon genggamnya kepada orang tua tadi sambil melafadzkan kata-kata yang lebih dahsyat.

“Ambil handphone-ku ini dan hubungilah Allah serta tolong pesankan sebuah kamar di neraka jahannam untukku,” katanya lagi lantas ketawa terkekeh-kekeh tanpa mengetahui bahwasanya dia sedang mempertikaikan hukum Allah dengan begitu biadab.

Orang tua tersebut sangat terkejut mendengar jawaban dari si gadis manis. Sayang wajahnya yang ayu tidak sama dengan perilakunya yang buruk. Penumpang-penumpang yang lain turut terdiam ada yang menggelengkan kepala kebingungan. Semua yang di dalam bis tidak menghiraukan gadis yang masih muda yang tidak menghormati hukum itu dan mereka tidak mau menasehatinya karena khawatir dia akan menghina agama dengan lebih parah lagi.

Sepuluh menit kemudian bis pun tiba di perhentian. Gadis seksi bermulut lancang tersebut di dapati tertidur di muka pintu bis. Pemandu bis termasuk para penumpang yang lain membangunkannya tapi gadis tersebut tidak sadarkan diri.

Tiba-tiba orang tua tadi memeriksa nadi si gadis. Sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya. Gadis itu telah kembali menemui Rabbnya dalam keadaan yang tidak disangka. Para penumpang menjadi cemas dengan berita yang menggemparkan itu.

Dalam suasana kelam kabut itu, tiba-tiba tubuh gadis itu terjatuh ke pinggir jalan. Orang-orang segera berbuat untuk menyelamatkan jenazah tersebut. Tapi sekali lagi mereka terkejut.

Sesuatu yang aneh menimpa jenazah yang terbujur kaku di jalan raya. Mayatnya menjadi hitam seolah-olah dibakar api. Dua tiga orang yang coba mengangkat mayat tersebut juga keheranan karena tangan mereka terasa panas dan hampir terbakar begitu menyentuh tubuh si mayat.

Akhirnya mereka memanggil pihak keamanan untuk mengurusi mayat itu.

Apakah hasratnya memesan sebuah kamar di neraka dikabulkan Allah? Naudzubillah…, sesungguhnya Allah itu Maha Berkuasa di atas segala sesuatu.

Sangat baik kita jadikan ikhtibar dan pelajaran dengan kisah nyata ini sebagai muslim sejati.

Jangan sekali-kali kita mempertikaikan hukum Allah maupun sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam dengan mempersendauguraukan atau ejekan.

THE END
========
LIKE & SHARE
Src: Majalah Mutiara Amaly

NAUDZU BILLAH,,,,,3 Siksa Kubur yg Sangat Mengerikan. APA SEBABNYA???

NAUDZU BILLAH,,,,,3 Siksa Kubur yg Sangat Mengerikan.

APA SEBABNYA???

Manusia tidak hidup untuk selamanya. Akan ada masa dimana jiwa berpisah dengan raga ketika malaikat maut datang untuk memisahkan. Setelah fase itu, manusia akan masuk dalam masa penantian menunggu hari kiamat di alam kuburnya. Meski belum ada surga dan neraka, namun di alam kubur jiwa manusia akan menerima balasan sesuai apa yang dilakukannya semasa hidup. Jika mereka adalah hamba yang taat mengerjakan amal kebaikan, maka alam kubur menjadi tempat penantian yang mudah. Sebaliknya, alam kubur menjadi tempat menyakitkan bagi orang yang selama hidupnya melakukan keburukan. Azab dan siksaan yang diterima pun ada bermacam bentuk. Tiap bentuknya layaknya melakoni siksaan pedih di neraka.

Lalu apa saja bentuk siksaan yang ada di dalam kubur.
Berikut ulasannya.

1. Dipukul dengan Palu yang Terbuat dari BesiSiksaan pertama yang dijelaskan Nabi Muhammad SAW adalah pukulan dengan palu yang terbuat dari besi. Pukulan ini akan ditujukan dibagian wajah hingga jeritan mereka terdengar oleh penduduk bumi, kecuali jin dan manusia. Siksaan ini ditujukan kepada orang-orang yang mengingkari Allah SWT dan Rasul-Nya.

Rasulullah bersabda yang artinya: “Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut bertanya kepadanya: “Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam)?” Dia mengatakan: “Aku tidak tahu. Aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang.” Maka kedua malaikat itu mengatakan: “Engkau tidak tahu? Engkau tidak membaca?” Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi, tepat di wajahnya. Dia lalu menjerit dengan jeritan yang sangat keras yang didengar seluruh penduduk bumi, kecuali dua golongan: jin dan manusia.” [Muttafaqun ‘alaih]

2. Disempitkan Kuburnya
Siksa selanjutnya adalah disempit kan kuburnya. Siksaan ini ditujukan kepada orang yang meninggal dalam keadaan yang tidak membawa amal kebaikan apa-apa. Allah SWT kemudian menghimpit kuburnya dan akan didatangkan temannya dengan kondisi yang jelas dan buruk rupa. “Gelarkanlah untuknya alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu ke neraka. Maka panas dan uap panasnya mengenainya. Lalu disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan. Kemudian datanglah kepadanya seseorang yang jelek wajahnya, jelek pakaiannya, dan busuk baunya. Dia berkata: ‘Bergembiralah engkau dengan perkara yang akan menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia).’ Maka dia bertanya: ‘Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang jelek.’ Maka dia berkata: ‘Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat’. [HR. Ahmad, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Al-Hakim]

3. Berbagai Siksaan Mengerikan Dosa-dosa selama menjalani hidup di dunia juga akan dibalas ketika sudah berada di alam kubur. Berbagai siksaan akan menimpa bagi mereka yang melakukan banyak dosa. Seperti mulut yang robek, siksaan di sungai darah, serta siksaan berupa lemparan batu. RasulullahSAW bertanya kepada Jibril dan Mikail tentang siksa-siksa tersebut, “Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat.”
Keduanya menjawab: “Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat. Adapun orang yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari Alquran, namun dia tidur malam (dan tidak bangun untuk shalat malam). Pada siang hari pun dia tidak mengamalkannya. Maka dia disiksa dengan siksaan itu hingga hari kiamat. Adapun yang engkau lihat orang yang disiksa dalam tanur, mereka adalah pezina. Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang makan harta dari hasil riba.”.[HR. Bukhari]

Demikian Tiga Bentuk Siksaan Kubur yang Menyakitkan. Semogakita selalu terhindar dari bentuk tindakan buruk selama menjalani kehidupan di dunia. Sehingga saat berada di alam kubur menanti kiamat, kita berkumpul dengan orang-orang di sana yang bahagia

Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

cek juga IG instagram.com/loveislam.id

Jumat, 18 Desember 2015

TERSINGGUNG OLEH TULISAN USTADZ INI! SAYA TERSINGGUNG

TERSINGGUNG OLEH TULISAN USTADZ INI! SAYA TERSINGGUNG!!

Untung tersinggungnya bikin makin manteb meninggalkan riba, tersinggung untuk jadi lebih baik... Coba baca deh tulisan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal dibawah ini, bikin nyeri ulu hati!
Saya tersinggung!! Kamu?

----------------
Pingin punya rumah baru,
Utang aja yuk …

Pingin kembangkan usaha baru,
Utang aja yuk …

Pingin punya motor baru,
Utang aja yuk …

Pingin bawa mobil baru,
Utang aja yuk …

Di zaman ini, semuanya mudah dengan berutang
Aset-aset yang ada hanya jadi barang kreditan

Bangga seperti itu?
Anda terlalu terburu-buru.
Tak mau sabar menunggu.
Tak mau menunggu cara halal.

Apa ada yang bisa menunjukkan utang di zaman ini yang selamat?
Selamat dari riba …

Ada yang bisa menunjukkan orang jadi bahagia ketika berutang?
Bahagia dengan riba …

Ada yang bisa menunjukkan seseorang jadi hidup tenang ketika diuber-uber penagih utang?
Tenang dari kejaran riba …

Orang zaman ini begitu bangga …
Bangga dengan motor kreditan
Bangga dengan mobil kreditan
Bangga dengan rumah kreditan

Tak sadar utang di zaman ini banyaknya adalah riba
Karena setiap utang piutang yang di dalamnya ditarik keuntungan …
Itulah RIBA
Ini pernyataan yang disepakati oleh para ulama.

Masih bangga juga?
Padahal dosa riba lebih parah dari dosa zina 36 kali

Masih bangga juga?
Dosa riba sama dengan dosa menzinai ibu kandung sendiri

Masih bangga juga?
Dosa riba membuat Allah mudah menimpakan musibah.

Banyak cerita yang Anda mungkin belum tahu?
Cuma gara-gara ingin saingan dengan teman dan tetangga,
Akhirnya berutang riba …
Ada yang gali lubang, tutup lubang
Ada yang dikejar-kejar Debt Collector sampai stress
Ada yang sampai masuk rumah sakit
Ada yang sampai mau gantung diri
Ada yang benar-benar mati.

Belum kapok juga?
Sudahlah, biarlah ….
Anda akan rasakan sendiri ketika sudah punya utang menumpuk.
Belum lagi siksaan di akhirat, di mana hukuman orang yang punya utang masih menggantung …
Menggantung akan disiksa atau tidak sampai utangnya lunas.

Tugas kami hanya menyampaikan …
Anda berhak memilih.
Namun …
Masing-masing harus siap bertanggung jawab di sisi Allah.

Moga banyak yang tersinggung lalu diberi hidayah.


Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Senin, 14 Desember 2015

ketika engkau mati

Inilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah:

Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.
Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.

Akan banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu. Dan mungkin banyak yang sudah tidak lagi memikirkan nasihatmu pada suatu hari..... Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermnfaat untukmu.

Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung!
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain.
Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan untuk yang kecil dan yang besar dari hartamu!

Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.
Kawan2mu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
Di rumah ada kesedihan yg mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!

Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia".
Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!
Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak.
Telah engkau tinggalkan rumah, istana, Suami dan istri tercinta.
Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.

Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.

Usahakan dengan sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban,
hal-hal yg disunnahkan,
sedekah rahasia,
merahasiakan amal shalih,
shalat malam,
tilawah al qur'an,
Semoga saja engkau selamat.

Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini insya Allah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat. "Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang orang mukmin" (Diterjemahkan oleh Ust. Ainul Haris)


Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat....

Jumat, 11 Desember 2015

NAMANYA ALQURAN

NAMANYA ALQURAN

Namanya Alquran. Ia adalah kalamullah (firman Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam melalui perantara malaikat Jibril alaihis salam.

Dia sangat utama untuk dibaca. Bahkan sangat banyak keutamaannya. Sebaik-baik dari kita adalah yang belajar dan mengajarkan Alquran. Siapa yang membaca satu huruf darinya maka dia akan mendapatkan 10 kebaikan. Dia akan menjadi syafaat pada hari kiamat bagi orang yang banyak membacanya. Dan masih banyak keutamaan istimewa yang ia miliki.

Namun, realita membuktikan, dan ini yang sangat menyedihkan, sebagian kita melalaikannya, kurang memedulikannya. Bahkan bisa jadi malah tidak memperhatikannya sama sekali.

Ia ada di rumah, namun sebagian pemiliknya begitu jarang memegangnya, apalagi membacanya. Bahkan, bisa jadi meliriknya saja tidak ia lakukan.

Ia banyak di masjid, namun orang yang membacanya hanya sebagian saja. Sedangkan sebagian yang lainnya entah sibuk dengan apa, padahal mereka berada di rumah Allah ta'ala.

Ia banyak di pertokoan dan tak sedikit dari kita yang membelinya. Namun setelah itu, terkadang sebagian kita meletakannya begitu saja. Bisa jadi sangat jarang untuk diperhatikan apalagi dibaca dan dipelajari.

Bahkan, ironisnya, sebagian dari kita ada yang menjadikannya sebagai "jimat". Ia meletakkannya di sebuah tempat di rumahnya, ia meyakini bahwa dengan demikin setan tidak akan masuk ke dalam rumahnya dan jin jahat tidak akan mengganggunya. Padahal, ia diturunkan untuk dibaca, dipelajari, ditadabburi, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan untuk dijadikan sebagai "jimat", pajangan atau hiasan di rumah pribadi.

Sebagian dari kita banyak menghafal lirik-lirik lagu, namun tidak untuk Alquran.

Sebagian dari kita dengan cepat menghafal nasyid "islami", namun tidak untuk Alquran.

Sebagian dari kita luar biasa semangatnya mempelajari teknologi, namun, sekali lagi, tidak demikian untuk Alquran.

Jari-jemari sebagian dari kita begitu fasih bermain hp, namun akan menjadi gagap bila memegang Alquran. Sulit mencari surat al-Kafiruun apalagi an-Naba', al-Hujuraat, terlebih an-Naml.

Mata sebagian dari kita begitu kuat berselancar di dunia maya, namun menjadi sangat berat ketika melihat Alquran.

Tenaga sebagian kita begitu dahsyat ketika berolahraga, namun tiba-tiba menciut ketika dihadapkan dengan Alquran.

Sebagian kita merasa enjoy menghabiskan waktu di hadapan TV, namun akan merasa gerah meski sesaat bersama Alquran.

Hanya kepada Allah kita mengeluhkan lemahnya iman. Hanya kepada-Nya semata kita memohon agar diberikan kecintaan kepada Alquran. Hanya kepada-Nya semata kita memohon agar dimudahkan untuk membaca Alquran, mentadabburi dan mempelajarinya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan kita memohon kepada Allah, semoga kita dimudahkan untuk menghafalkannya. Aamiin ya Rabb.




Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Senin, 07 Desember 2015

5 Ciri laki-laki shaleh yang “JANGAN” di tolak jika dia melamarmu

5 Ciri laki-laki shaleh yang “JANGAN” di tolak jika dia melamarmu:::

Setiap muslimah tentu mendambakan laki-laki yang shaleh lagi taat, taat ibadahnya, bagus akhlaknya serta indah tutur katanya, pandangan mata yang menyejukkan, setiap untaian katanya yang baik lagi berisi nasihat-nasihat yang indah. Memiliki kepedulian yang tinggi serta perhatian, setiap wanita tentu memimpikan bertemu dengan laki-laki seperti ini sebagai pendamping hidupnya. Sebagai calon ayah bagi anak-anaknya, sebagai calon imam yang akan memimpin dan membimbingnya sampai ke syurga kelak.

Kebingungan yang sering muncul bagi setiap muslimah adalah bagaimana cara mendeteksi atau melihat laki-laki tersebut baik atau tidak, bagaimana mengenali ciri-cirinya. Banyak yang kelihatannya shaleh namun setelah menikah sifat aslinya menunjukkan jauh dari keshaleh-annya, banyak yang tampak diluar baik namun ketika setelah menikah terlihat sangat terbalik sekali dengan sifat awal yang dikenal, penyesalan di akhir tentu hal yang tidak diinginkan oleh semua wanita, tidak mau kalau pernikahan yang dia dambakan adalah sebuah kebahagiaan namun berujung pada penyesalan karena mendapatkan laki-laki yang jauh dari harapannya.

Berikut kami akan bagikan 5 ciri laki-laki shaleh yang in sya Allah baik, taat serta cocok dihati.

1. Baik hubungannya dengan Allah SWT

Ciri pertamanya adalah memiliki hubungan yang baik dengan Allah SWT, bisa terlihat dari ibadahnya kepada Allah, shalat tepat waktu, mengerjakan amalan-amalan sunnah, ingin selalu dekat dengan Allah bisa dilihat dari kualitas dan kuantitasnya dalam berinteraksi dengan Al-quran. Selalu menjaga diri dari perbuatan-perbuatan tidak baik seperti menundukkan pandangannya pada wanita, menjaga pergaulannya dengan wanita, menjaga harta dan memastikan setiap harta yang dia nikmati adalah harta yang halal, didapat dari sumber yang halal serta cara yang halal pula.

2. Baik hubungannya dengan orang tuanya khususnya ibu

Ciri kedua yang dimiliki laki-laki shaleh adalah memiliki hubungan baik dengan ibunya, selalu taat dan patuh pada ibunya, selalu berbakti pada ibunya, memiliki kedekatan khusus dengan ibunya.

3. Baik dan perhatian pada anak-anak

Ciri yang ketiga adalah memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap anak-anak kecil, sensitive ketika melihat anak-anak dan secara refleks ingin bermain dengan anak-anak yang dilihatnya, menggendong anak-anak yang dilihatnya. Rasa ini muncul tanpa disengaja, tapi memang sudah ada dalam dirinya. Ini sangat penting karena mencari suami adalah mencari calon ayah bagi anak-anakmu, maka pastikanlah ia orang yang memiliki kepedulian terhadap anak kecil, sebagaimana Rasulullah SAW yang berhenti dan bahkan turun dari untanya ketika melihat anak kecil.

4. Baik hubungan sosial dan kemasyarakatannya

Berumah tangga adalah proses yang komplit, mempertemukan dua insan yang berbeda, mempertemukan dua keluarga yang berbeda dan juga mempertemukan dengan kehidupan serta lingkungan yang baru. Hidup bertetangga adalah salah satu hal yang akan dijalani oleh setiap keluarga. Maka kemampuan menjalin hubungan sosial kemasyakaratan adalah hal penting yang mesti dimiliki oleh sang suami sebagai kepala rumah tangga, bisa membaur dengan lingkungan sekitar, turut dan ikut serta kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di sekitarnya seperti kerja bakti, pengajian, saling menolong dan membantu dalam suka duka.

5. Baik hubungannya dengan uang

Uang, ia memang bukanlah segala-galanya, akan tetapi untuk mendapatkan segala-galanya butuh yang namanya uang. Tak sedikit rumah tangga yang bubar, hancur berantakan berujung pada perceraian hanya gara-gara uang, apakah karena uang yang sedikit , suami yang tidak bisa mencari uang, atau mungkin kehidupan yang terlalu boros tidak seimbang antara pengeluaran dan pemasukan sehingga menyebabkan berhutang sana-sini.

Kemampuan berhubungan baik dengan uang adalah kemampuan wajib yang mesti dimiliki seorang suami, mampu mencarinya dengan cara dan sumber yang halal, serta mampu juga mengatur pengeluaran, pemasukan serta pengelolaan investasi untuk masa depan. Baik hubungannya dengan uang bukan berarti ia kaya raya dan memiliki banyak uang, akan tetapi ia mampu menggunakan uang, menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran, mengatur emosi untuk memilih antara suatu kebutuhan dengan yang hanya keinginan.

Ya, kurang lebih itulah 5 ciri laki-laki shaleh yang jika ia datang melamarmu jangan kamu tolak, tips lain agar mudah bertemu dengannya maka pantaskan jugalah diri seperti apa ciri-cirinya, karena jodoh adalah cerminan dirimu. Mungkin muncul lagi pertanyaan dari kaum muslimah, bagaimana cara mengetahui laki-laki yang memiliki 5 ciri diatas?, In syaa Allah akan kita bahas dalam waktu dekat.
Salam Santun.


Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Sabtu, 05 Desember 2015

Datangnya Zaman Yang Didominasi Para Penjahat Dan Tersingkirkannya Orang Shalih

Datangnya Zaman Yang Didominasi Para Penjahat Dan Tersingkirkannya Orang Shalih

Oleh : Abu Fatiah Al-Adnani
Dari Ibnu Umar, Rasulullah saw bersabda:
أَلَا إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ تُرْفَعَ الْأَشْرَارُ وَتُوضَعَ الْأَخْيَارُ
“Ketahuilah, di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah orang-orang jahat dan kejam diangkat menjadi pemimpin, sedangkan orang-orang pilihan dihinakan.. HR. Ad-Darimi, hadits no. 476, [Sunan Ad-Darimi (1/134)].
Dalam perintah shalat berjama’ah, banyak ibrah dan pelajaran tentang kepemimpinan yang bisa diambil. Rasulullah saw memerintahkan agar seorang imam itu dipilih yang paling baik bacaannya, paling paham terhadap sunnah nabi, paling dahulu masuk Islam dan paling tua usianya. Jika itu merupakan standart dalam imamatus shughra (kepemimpinan kecil), lalu bagaimana dengan imamatul udzma (kepemiminan besar)?
Lihatlah bagaimana seorang imam itu harus yang paling baik akhlak dan ilmunya, paling tua (dewasa secara psikologis dan spiritualnya) dan paling dahulu dalam kebajikan. Dalam shalat Imam harus merapikan barisan jamaahnya, yang berarti seorang pemimpin harus punya kemampuan untuk menata masyarakatnya. Imam harus ditaati makmum, dimana makmum tidak boleh menyamai apalagi mendahului imam.
Meski demikian imam juga harus tahu diri, tidak boleh lama berdiri dalam shalatnya hingga memberatkan makmum yang mengikutinya. Jika imam salah maka makmum harus menegurnya, tentu saja dengan cara yang sopan, bukan dengan kalimat kasar. Hal lain yang juga sangat penting diperhatikan oleh imam adalah bahwa orang-orang di shaf pertama, yaitu jamaah yang ada di belakangnya adalah mereka yang punya kapasitas mirip dengan imam. Dimana bila suatu saat imam udzur atau batal, merekalah yang paling pantas menggantikannya. Dalam kontek kepemimpinan masyarakat, maka seorang pemimpin harus memilih orang-orang terdekat yang punya kapasitas layak; ilmu, akhlak, usia dan kontribusi perjuangan yang jelas. Demikianlah gambaran sederhana tentang kepemimpinan dalam Islam yang bisa diambil dari konsep shalat berjamaah.
Berubahnya pola kepemimpinan di akhir zaman
Sekian tahun lamanya para sahabat dibina oleh Rasulullah saw tentang kepemimpinan yang salah satunya dengan pembinaan shalat berjamaah. Sehingga jadilah mereka para pemimpin handal yang bisa memakmurkan dunia. Di era khilafah rasyidah, langit dan bumi mengalirkan keberkahan yang tiada henti, keadilan dan kesejahteraan bisa dirasakan banyak rakyat. Semua bersumber dari keberadaan orang-orang shalih yang memimpin umat.
Namun, Rasulullah saw juga mengingatkan kepada umatnya akan datangnya suatu masa dimana semua sumber keberkahan dan kebahagiaan hidup itu akan berakhir. Rasulullah saw mengabarkan akan datangnya suatu zaman yang umat manusia justru menyingkirkan manusia-manusia shalih dan memilih para penjahat dan perusak agama sebagai pemimpin mereka.
Siapapun tahu bahwa para pemangku kekuasaan itu lebih didominasi oleh orang-orang yang gila jabatan dan kedudukan, pemburu popularitas dan kekuasaan. Kita tidak melihat tanda-tanda keshalihan yang nyata, baik individual apalagi sosial. Jikapun terlihat, maka fenomena yang sesungguhnya adalah upaya pencitraan yang penuh dengan manipulasi dan rekayasa. Tentu saja kita tidak mengabaikan adanya segelintir dari mereka yang boleh jadi hatinya masih ‘bersih’, ikhlas bekerja dan punya niat untuk memperbaiki umat. Namun, lihatlah fakta yang terjadi; jumlah orang-orang ‘baik’ itu tidak sebanding dengan para penguasa yang rusak moral dan iradahnya.
Ketika ada di antara mereka hendak menegakkan keadilan dan perbaikan moral, maka para penjegalnya adalah kelompok mayoritas yang tidak rela kesenangan mereka dirampas. Karena negeri ini menggunakan sistem demokrasi yang berpihak kepada suara terbanyak, maka suara kebenaran itu terdengar lirih bahkan nyaris tak berdampak.
Lihatlah upaya penegakkan undang-undang anti miras, anti prostitusi dan anti pornografi, para penguasa yang amoral selalu menjadi batu penghalang yang mementahkan keinginan orang-orang ‘baik’ itu. Jikapun akhirnya undang-undang itu disetujui, maka para penguasa bejat itu akan menggunakan kekuatan tangan besinya untuk bermain licik melalui jaringannya. Hingga akhirnya undang-undang itu hanya menjadi macan kertas yang tidak berdampak untuk perbaikan masyarakat.
Melihat fenomena pemilu dan pilpres di negeri ini, nampaknya fenomena semakin menguatkan kebenaran nubuwat di atas. Lihatlah orang-orang yang terpilih sebagai anggota legislatif maupun eksekutif. Mereka didominasi oleh para kapitalis berkantong tebal yang membeli kekuasaan untuk kemudian mereka jadikan sebagai tambang emas untuk mengeruk kekayaan. Tak heran jika pasca terpilihnya bukan kemudian berbenah memperbaiki kehidupan rakyat, namun segera menjalankan mesin kekuasaannya untuk mendulang rupiah untuk menebus mahalnya harga demokrasi yang terlanjur dibelinya dengan cara hutang.
Ahmad Al-Mubayyadh menjelaskan bahwa fenomena terpilihnya para penjahat dan tersingkirnya orang-orang shalih menggambarkan bahwa kondisi masyarakat saat itu memang sudah rusak dan parah. Kerusakan masyarakat secara moral dan spiritual membuat mereka juga menolak jika orang-orang baik memimpin mereka, sebab masyarakat yang telah rusak juga sangat keberatan jika berbagai kesenangan dan syahwat yang selama ini telah menjadi kebiasaan mereka tiba-tiba dihapuskan.
Lalu, apa yang dapat kita perbuat?
Berat sekali fitnah yang harus dihadapi oleh kaum muslimin di akhir zaman, terutama bila sudah berhadapan dengan kekuasaan yang berada di tangan orang-orang zalim. Fenomena rakyat dan pemimpin yang zalim adalah lingkaran setan yang terus berputar tanpa diketahui jalan untuk memutusnya. Semua saling ketergantungan. Mungkin tidak banyak yang dapat kita lakukan, namun mudah-mudahan wasiat Nabi saw ini bisa diperhatikan oleh setiap muslim:
لَيَأْتِيَنَّ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يُقَرِّبُونَ شِرَارَ النَّاسِ وَ يُؤَخِّرُونَ الصَّلاَةَ عَنْ مَوَاقِيتِهَا. فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْهُمْ فَلاَ يَكُونَنَّ عَرِيفًا وَلاَ شُرْطِيًّا وَلاَ جَابِيًا وَلاَ خَازِنًا.
”Benar-benar akan datang kepada kalian suatu zaman yang para penguasanya menjadikan orang-orang jahat sebagai orang-orang kepercayaan mereka dan mereka menunda-nunda pelaksanaan shalat dari awal waktunya. Barangsiapa mendapati masa mereka, janganlah sekali-kali ia menjadi seorang penasehat, polisi, penarik pajak, atau bendahara bagi mereka.”[1]
Ya, menghindar sekuat mungkin untuk tidak berdekat-dekatan dengan mereka adalah solusi yang harus ditempuh oleh setiap muslim. Setidaknya, cara itu sedikit meringankan fitnah yang menimpanya. Wallahu a’lam bish shawab
——————————-
[1] . HR. Ibnu Hibban, Abu Ya’la, dan al-Thabrani. Syaikh Muhammad Nashirudien al-Albani menyatakan hadits ini shahih dalam Silsilah al-Ahadits al-Shahihah no. 360.

Ketika Tuhan Menciptakan Wanita

Ketika Tuhan Menciptakan Wanita

Ketika Tuhan menciptakan wanita, Malaikat datang dan bertanya,
"Mengapa begitu lama menciptakan Wanita, Tuhan?"

Tuhan menjawab,
"Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk Wanita? Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan."

Malaikat menjawab dan takjub,
"Hanya dengan dua tangan? Tidak mungkin!"

Tuhan menjawab,
"Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari."

Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,
"Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?"

Tuhan menjawab,
"Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata."

"Untuk apa?" tanya Malaikat.

Tuhan melanjutkan,
"Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita."

"Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan."

"Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran."

"Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka."

"Cintanya tak bersyarat. Hanya ada satu yang kurang dari wanita, dia sering lupa betapa berharganya dia ..."

Kamis, 03 Desember 2015

istri shalihah

��GELAR ISTRI SHALIHAH LEBIH SULIT DARIPADA GELAR SARJANA SYARI'AH��

�� Seorang gadis ketika belum menikah sangat mengimpikan ingin menjadi sosok istri shalihah yang taat patuh dan menyenangkan hati suaminya.

Terlebih ketika menuntut ilmu di pengajian mendapatkan materi keutamaan istri yang shalihah hatinya pun begitu menggebu-gebu ingin segera menikah.

Dalam bayangannya sangatlah mudah menerapkan ilmu yg di dapat di majelis untuk dipraktekan nantinya.

Siap untuk menjadi makmum bagi sang suami yang diimpikannya siang dan malam.

��Akan tetapi setelah menikah, didapatinya ternyata menjadi istri shalihah tak semudah membalikan telapak tangan.

Tak sanggup rasanya mengikhlaskan hati untuk
membuang 'ego' untuk mudah taat begitu saja.

��Argumenpun mulai dikeluarkan, dalil-dalil yang di dapat dari majelis bukan sebagai pelembut hati dan penyelamat jiwanya akan tetapi menjadi senjata untuk menyakiti hati suaminya.

Karena melihat satu kekurangan saja dari sosok suaminya tiba-tiba dalil-dalil keluar untuk mencela kekurangan suaminya agar ia bisa nampak 'benar' dan pintar kalau ia 'akhwat pengajian' yang memiliki banyak ilmu dan sang suami terpojok dalam posisi yang salah.

�� Ilmu yang dipelajari untuk banyak memberi udzur tiba-tiba terlupakan pada saat itu.

Ia lupa bahwa seharusnya ketika seseorang memiliki banyak ilmu seharusnya semakin tinggi rasa takut padaNya, semakin bijak, semakin lapang dan luas kesabarannya, dan semakin kmulia pula akhlak dan perangainya.

��Akhwat berilmu memiliki sifat egois, keras kepala, sulit untuk nurut sama suami, ingin menang sendiri memang ada benar terjadi dan tak bisa di pungkiri kenyataannya.

Bukan berarti semuanya seperti itu akan tetapi diantara mereka ada yang seperti ini.

Ia lupa dalil yang di tuntut dalam majelis ilmu seharusnya menjadi berkah bagi orang terdekatnya bukan sebaliknya yaitu menjadi petaka dan bumerang.

Hingga wajar jika sekiranya ada seorang laki- laki atau ustadz yang memilih menikahi wanita biasa bukan wanita pengajian karena trauma melihat kondisi pernikahan saudaranya.

��Wahai muslimah yang telah menjadi seorangistri...kini kita menyadari mengapa jika kita sekiranya berhasil menjadi istri yang taat, surga akan menyeru kita dari mana saja kita bisa memasuki pintu pintunya.... karena ketaatan pada suami itu merupakan perkara yang besar bukan perkara sepele, setan dan bala tentaranya tidak akan membiarkan diri kita ini mudah begitu saja untuk menta'ati suami kecuali yang dirahmatiNya.

✨Banyak-banyaklah berdoa agar Allah menolong dan memudahkan kita untuk mentaati dan menyenangkan hati suami suami kita.

Karena tanpa taufik dan hidayahNya mustahil kita bisa menjadi wanita yang shalihah.

♨ Semoga predikat istri shalihah di hadapan Allah dan Rasul Nya berhasil kita raih ketika Allah
mencabut ruh kita, aamiin.

✏CATATAN:

��Ketaatan pada suami disini adalah pada perkara yg ma'ruf bukan ketaatan yg membabi buta, ketaatan yang melanggar perintah Allah dan Rasul Nya.

��Gelar sarjana Syariah yang saya pilih pada tema diatas karena pada kenyataan di lapangan para istri yang sangat mumpuni dan telah mengaji ilmu syariat ini bertahun-tahun kesulitan dalam mengamalkan satu perintah Nabi kita yaitu sosok istri yang taat pada suaminya...

��Nasehat untuk diri sendiri yang sedang berjuang "menggapai predikat wanita shalihah"
---------

✒Oleh: Ummu Raihanah, Sydney

renungan pagi

Renungan Pagi...

Tak perlu mencari pasangan yang begitu sempurna untuk menjadi calon pendamping hidupmu.

Cukuplah sosok yang sederhana saja.
Seseorang yang akan merasa bahagia telah mendapatkanmu.
Seseorang yang akan merasa bangga telah memilikimu.

Seseorang yang selalu rela berkorban demi bahagiamu.
Kerana dia punya satu alasan.
Iaitu ingin selalu hidup setia bersamamu..

Sahabatku setia,
Mungkin kita pernah dihinggapi cinta membara.
Seperti api bertemu kayu.
Hingga sadar semuanya tlah menjadi abu.

Atau kita pernah merasa cinta bercahaya.
Seperti dua lilin yang saling menerangi,
Padahal hakikatnya saling melelehkan diri.

Padahal, cinta sejati itu ibarat tanah yang subur, menumbuhkan pohon yang berakar kuat juga batang yang menjulang tinggi,
atau seperti mentari yang setia berbagi tanpa harap diberi.
Juga ibarat oksigen yang tak dapat dilihat, namun terasa manfaatnya.

Semoga kita bisa memberikan cinta sejati yang diikat oleh pernikahan suci dan didasari niat untuk ibadah pada ilahi.

Wanita yang sholehah dan hebat mampu menjadikan lelaki biasa menjadi istimewa.

Dengan ketekunannnya ia mendorong suami dan anak-anak untuk giat belajar dan berusaha.

Dengan kelembutannya ia merawat suami dan anak-anaknya sehingga terurus dengan baik.

Sedangkan lelaki hebat, ia mampu menghargai seluruh jerih payah istri dengan berusaha untuk selalu membahagiakannya.



Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Selasa, 01 Desember 2015

Cara Membedakan Bisikan Malaikat dan Bisikan Setan

Cara Membedakan Bisikan Malaikat dan Bisikan Setan

Pertarungan dahsyat antara setan dan malaikat terjadi di dalam diri manusia; setiap waktu, dalam banyak aktivitas, sampai seorang manusia meninggal dunia.

Pertarungan dahsyat ini, terjadi antara kebaikan melawan keburukan, pikiran dan hati melawan hawa nafsu, niat beramal dan godaan untuk menunda hingga meninggalkannya, dan wujud-wujud lain yang amat banyak jumlahnya.

“Setan memiliki bisikan untuk manusia,” demikian sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Mas’ud, “begitu juga dengan malaikat.”

Itulah pertarungan abadi yang tidak akan pernah berhenti hingga seorang hamba memenangkan setan lalu terjerumus dalam siksa neraka, atau mengikuti dan setia mendukung kebaikan bisikan malaikat dan menikmati jamuan surga yang tiada duanya.

Dalam lanjutan sabdanya ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan bahwa bisikan setan berupa janji keburukan dan dusta terhadap kebenaran.

Sebaliknya, bisikan malaikat adalah janji kebaikan dan pembenaran serta dukungan terhadap kebenaran. Amat jauh berbeda, tetapi amat sukar membedakannya.

“Barang siapa mendapatinya (janji kebaikan dan pembenaran terhadap kebenaran),” perintah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “hendaklah ia mengetahuinya bahwa hal itu datangnya dari Allah Ta’ala, dan hendaknya ia memuji-Nya.” Sebaliknya, “Jika ia mendapati selainnya, hendaklah berlindung kepada Allah Ta’ala dari godaan setan nan terkutuk.”

Di dalam hadits yang di-hasan gharib-kan oleh Imam at-Tirmidzi ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengakhiri sabdanya dengan membaca Firman Allah Ta’ala dalam surat al-Baqarah [2]: 268,
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir). Sedangkan Allah menjadikan untukmu ampunan dari-Nya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.”

“Setan,” kata Imam Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini, “menakut-nakuti kalian dengan kemiskinan.” Lantaran takut miskin itulah, seorang hamba berhasrat terhadap dunianya dengan menumpuk harta yang dikaruniakan padanya sehingga enggan menginfaqkannya di jalan Allah Ta’ala.

Selain itu, lanjut beliau menerangkan, “Setan juga menyuruh kalian berbuat maksiat, dosa, melanggar berbagai larangan, dan menyalahi aturan Allah Ta’ala.”

Berkebalikan dari amalan setan itu, Allah Ta’ala menjanjikan ampunan sebagai lawan dari perbuatan jahat yang dibisikkan oleh setan dan karunia yang amat luas bagi kemiskinan yang dijadikan oleh setan sebagai sarana menakut-nakuti umat manusia.

Dari ayat ini juga bisa disimpulkan, “Senantiasalah memohon ampunan kepada Allah Ta’ala atas semua dosa yang kita lakukan, dan teruslah berinfaq di jalan-Nya sebagai jalan untuk mendapatkan karunia-Nya yang amat luas dan wujud syukur atas begitu banyak nikmat yang diberikan.”

Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

cek juga IG instagram.com/loveislam.id

solusi atas semua permasalahan hidup

Solusi Atas Semua Permasalahan Hidup

Lepas tunai Bakdiyah Maghrib, pemuda ini terduduk dalam munajatnya. Berniat menunggu Isya’. Di pikirannya masih berkecamuk aneka persoalan yang dihadapinya.

Kemarin, sekarang, hingga prediksi-prediksi yang dibuat untuk menghadapi masa yang akan datang. Rumit. Itulah kesimpulan yang ada di benak sempit pemuda itu.

Ada bayangan tentang statusnya yang tak kunjung beristri. Pasalnya, sudah berkali-kali taaruf serius, nyatanya jodoh belum berpihak padanya.

Banyak sebab. Kadang, ia yang ditolak. Tak jarang pula, dirinya yang menolak. Dalam kali lain, orang tua mereka yang tak setuju. Padahal, alasan-alasan penolakan itu, sama sekali tak benar-benar bisa dibenarkan.

Tunai memikirkan bab jodoh, imajinasinya melayang pada andai-andai jika kelak menikah. Hidup dengan wanita yang mulanya lain, memiliki keluarga dari pihak wanita yang memang asing, membiayai hidup sang istri, dan lain sebagainya.

Termasuk bayangan jika istrinya hamil, perawatan menuju persalinan, kemungkinan operasi, segala jenis kebutuhan anaknya, dan bayangan jika kelak anaknya dewasa.

Hidup si pemuda setelah bayangan kedua, terasa semakin sempit dan gelap.

Tak lama kemudian, giliran soal pekerjaan yang mampir. Sekian lama bekerja, tetapi begitu-begitu saja. Gaji stagnan, jabatan tak kunjung naik. Belum lagi persoalan di pekerjaan yang semakin subur.

Baik dengan sesama rekan kerja, atasan, hingga masalah-masalah lain yang mustahil didaftar satu persatu. Hal itu diperparah dengan kontraknya yang tak kunjung diperpanjang.

Ancaman pemutusan hubungan kerja benar-benar nyata di hadapannya.

Lalu, imajinasi pun melayang menuju kampung halamannya. Ada ayah dan ibu yang harus dibiayai, adik-adiknya yang masih sekolah, rumah keluarga yang belum kunjung direnovasi, dan gunjingan serta hinaan dari tetangga yang jumlahnya semakin banyak, melebihi buih di lautan luas.

Lengkap sudah, pikiran pemuda ini, lebih pekat dan gulita dari malam yang belum memasuki puncaknya kala itu.

Maka, ia pun beranjak. Berpindah tempat duduk. Mencari tiang untuk bersandar. Sebelumnya, ia telah meraih dan mendekap mushaf suci di dadanya.

Pikirnya sederhana, “Pasti di dalam Kitab ini ada solusinya.”
Ta’awudz tunai dilafal, berlanjut dengan basmalah dan surat al-Fatihah. Lalu, ia menuju akhir tilawah terakhirnya untuk melanjutkan. Juz sebelas.

Di akhir surat at-Taubah itu, pikirannya melayang jauh dalam proses jihad qital di zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan sahabat-sahabatnya.

Tak lama, imajinasi terkait masalahnya pun hilang. Larut dalam kisah-kisah Nabawi yang menenteramkan jiwa.

Tapi, ketenteraman itu tak berlangsung lama. Bayangan ngeri kembali muncul. Seketika. Begitu saja.

Tanpa diminta. Lantas, hatinya pun melafal istighfar seraya melanjutkan tilawah. Akhir at-Taubah, ia pun masuk ke surat Yunus. Saat itulah, Allah Ta’ala turunkan kesejukan di dalam hatinya.

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy untuk mengatur segala urusan.

Tiada seorang pun yang akan memberi syafaat, kecuali sesudah ada izin-Nya. (Zat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu. Maka sembahlah Dia. Maka, apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” (Qs. Yunus [10]: 3)

Pemuda itu seperti mendapat bisikan di dalam hatinya, “Mengapa kamu pusing? Memangnya masalah-masalahmu lebih besar dari bumi? Apakah soalan hidup yang kauhadapi lebih pelik dari penciptaan langit dengan seluruh lapisannya?”

Dialog batin pun berlanjut, “Amat mudah bagi-Nya untuk menyelesaikan semua masalah yang kauhadapi. Tak sukar bagi-Nya untuk memberikan semua yang kauinginkan.

Sebab, Dialah yang mencipta bumi, langit dan seluruh isinya. Maka, atas alasan apa perasaan galau di dalam hatimu itu? Bukankah Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Selepas itu, lelaki ini pun menunduk dalam-dalam, menghirup nafas panjang, lalu melepaskannya. Malu-malu menatap langit-langit masjid, ia bertutur lirih, “Terimakasih ya Allah atas ketenteraman dan solusi yang Kauberikan. Alhamdulillah.”

Senin, 30 November 2015

jilbab

Dua Puluh Lima Alasan Enggan Berjilbab:

Berikut beberapa alasan anak muda yang enggan berjilbab dan sanggahan halusnya. Semoga yang belum berjilbab mendapat hidayah.

1. Saya nggak mau jilbaban! Jilbaban itu kuno

“Lha, itu zaman flinstones, lebih kuno lagi, nggak pake jilbab”

2. Tapi kan itu hal kecil, kenapa jilbaban harus dipermasalahin?!

“Yang besar-besar itu semua awalnya dari perkara kecil yang diremehkan”

3. Yang penting kan hatinya baik, bukan lihat dari jilbabnya, fisiknya!

“trus ngapain salonan tiap minggu? make-upan? itu kan fisik? Dan Islam meyakini bahwa iman itu bukan hanya perkara hati, namun juga ditunjukkan dalam fisik atau amalan lahiriyah. Hati pun cerminan dari lahiriyah. Jika lahiriyah rusak, maka demikianlah hatinya”

4. Jilbaban belum tentu baik

“Betul, yang jilbaban aja belum tentu baik, apalagi yang … (isi sendiri)”

5. Saya kemarin lihat ada yang jilbaban nyuri!

“So what? yang nggak jilbaban juga banyak yang nyuri, gak korelasi kali”

6. Artinya lebih baik jilbabin hati dulu, buat hati baik!

“Yup, ciri hati yang baik adalah jilbabin kepala dan tutup aurat”

7. Kalo jilbaban masih maksiat gimana? dosa kan?

“Kalo nggak jilbaban dan maksiat dosanya malah 2. Malah nggak jilbaban itu dosa besar. ″

8. Jilbaban itu buat aku nggak bebas!

“Oh, berarti lipstick, sanggul, dan ke salon itu membebaskan ya?”

9. Aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis!

“Nah, sekarang kau sudah fanatik pada sekuler dan ekstrim tidak mau taat”

10. Kalo aku pake jilbab, nggak ada yang mau sama aku!?

“Banyak yang jilbaban dan mereka nikah kok”

11. Kalo calon suamiku gak suka gimana?

“Berarti dia tak layak, bila didepanmu dia tak taat Allah, siapa menjamin dibelakangmu dia jujur? Dan ingatlah al khobitsaatu lil khobitsiin, perempuan rusak ditakdirkan dengan lelaki yang sama. Demikian sebaliknya.”

12. Susah cari kerja kalo pake jilbab!

“Lalu enggan taat pada perintah Allah demi kerja? emang yang kasih rizki siapa sih? Bos atau Allah? Dan asalnya wanita itu berdiam di rumah: wa qorna fii buyutikunna (menetaplah kalian di rumah-rumah kalian)”

13. Ngapa sih agama cuma diliat dari jilbab dan jilbab?

“Sama aja kayak sekulerisme melihat wanita hanya dari paras dan lekuk tubuh”

14. Aku nggak mau diperbudak pakaian arab!

“Ini simbol ketaatan pada Allah, justru orang arab dulu (di zaman jahiliyah) gak pake jilbab. Syari’at jilbab ini untuk seluruh wanita, bukan hanya Arab sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Ahzab ayat 59: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".”

15. Jilbab cuma akal-akalan lelaki menindas wanita

“Perasaan yang adain miss universe laki-laki deh, yang larang jilbab di prancis jg laki-laki″

16. Aku nggak mau dikendalikan orang tentang apa yang harus aku pake!

“Sayangnya sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu”

17. Jilbab kan bikin panas, pusing, ketombean

“Jutaan orang pake jilbab, nggak ada keluhan begitu, mitos aja”

18. Apa nanti kata orang kalo aku pake jilbab?!

“Katanya tadi jadi diri sendiri, nggak peduli kata orang laen…”

19. Jilbab kan nggak gaul?!

“Lha mbak ini mau gaul atau mau menaati Allah?”

20. Aku belum pengalaman pake jilbab!

“Pake jilbab itu kayak nikah, pengalaman tidak diperlukan, keyakinan akan nyusul”

21. Aku belum siap pake jilbab

“Kematian juga nggak akan tanya kamu siap atau belum dear”

22. Mamaku bilang jangan terlalu fanatik!

“Bilang ke mama dengan lembut dan santun, bahwa cintamu padanya dengan menaati Allah penciptanya”

23. Aku kan gak bebas ke mana-mana, gak bisa nongkrong, clubbing, gosip, kan malu sama baju!

“Bukankah itu perubahan baik?”

24. Itu kan nggak wajib dalam Islam!?

“Kalo nggak wajib, ngapain Rasul perintahin semua wanita Muslim nutup aurat?”

25. Kasi aku waktu supaya aku yakin jilbaban dulu

“Yakin itu akan diberikan Allah kalo kita sudah mau mendekat, yakin deh”.

Nah wahai saudariku muslimah, tunggu apalagi?

Mengenai kewajiban berjilbab sudah ditetapkan dalam Al Qur’an yang tiap hari kit abaca, di mana Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ

جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).

Ayat ini menunjukkan wajibnya jilbab bagi seluruh wanita muslimah.

Ayat lain yang menunjukkan wajibnya jilbab,

وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا

يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ …

“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, …” (QS. An Nur: 31).

Dalil yang menunjukkan wajibnya jilbab juga hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ الْحُيَّضَ يَوْمَ الْعِيدَيْنِ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ،

فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ ، وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ عَنْ مُصَلاَّهُنَّ .

قَالَتِ امْرَأَةٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لَيْسَ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ « لِتُلْبِسْهَا

صَاحِبَتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا »

Dari Ummu ‘Athiyyah, ia berkata, “Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat shalat mereka. Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.”
(HR. Bukhari no. 351 dan Muslim no. 890)

Dalam Lisanul ‘Arob, jilbab adalah pakaian yang lebar yang lebih luas dari khimar (kerudung) berbeda dengan selendang (rida’) dipakai perempuan untuk menutupi kepala dan dadanya. Jadi kalau kita melihat dari istilah bahasa itu sendiri, jilbab adalah seperti mantel karena menutupi kepala dan dada sekaligus.

Semoga Allah memberi hidayah bagi yang belum berjilbab Aamiin.

mahar

Mas kawin atau mahar merupakan pemberian pria kepada
INILAH MAS KAWIN YANG DIANJURKAN ISLAM, JADI JANGAN DIPERSULIT YA!

wanita yang akan dinikahinya. Bentuknya bisa berupa harta atau bentuk lainnya sebagai salah satu syarat dalam pernikahan.

Mas kawin menjadi sebuah simbol penghormatan kepada istri dan keluarganya. Dalam budaya tertentu, orangtua ikut serta dalam menetapkan jumlah mas kawin yang dianggap sesuai untuk putrinya. Tidak jarang jumlah yang diinginkan membuat pria kesulitan untuk menyanggupi.

Bahkan terkadang, sebuah pernikahan bisa batal karena ketidaksanggupan pria untuk memenuhi mas kawin yang ditetapkan. Sebanarnya bagaimana Islam mengatur tentang ini? Dan apa mas kawin yang dianjurkan dalam Islam?

Mas kawin merupakan hal penting sebagai salah satu syarat sahnya sebuah pernikahan. Karena begitu pentingnya, aturan ini dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 4.

“Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya” (QS. An-Nisa: 4)

Allah SWT memerintahkan agar calon suami mempersiapkan mas kawin dengan kadar yang pantas. Hal ini dijelaskan dalam Q.S. al-Nisa’: 25 yang artinya:

“Kawinilah mereka dengan seijin keluarga mereka dan berikanlah mas kawin mereka sesuai dengan kadar yang pantas, karena mereka adalah perempuan-perempuan yang memelihara diri.” (Q.S. al-Nisa’: 25).

Dari kedua ayat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mahar yang diberikan kepada wanita haruslah diberikan dengan penuh kerelaan, sesuatu yang berharga dan kadarnya pantas.

Meski dengan hak yang diberikan tersebut, wanita dan keluarganya harus menyesuaikan dengan kemampuan calon suami. Dalam ajaran Islam, wanita diperintahkan agar meminta mahar yang bisa memudahkan dalam proses akad nikah.

Rasulullah SAW dalam sebuah hadist menjelaskan bahwa wanita yang paling ringan ringan mas kawinnya, adalah wanita yang mendapat banyak berkah dari Allah.

Rasulullah saw bersabda: “Wanita yang paling banyak berkahnya adalah yang paling ringan mas kawinnya” (HR. Hakim dan Baihaki).

Pada dasarnya, pria pasti ingin memberikan mas kawin yang terbaik untuk wanita yang akan menjadi istrinya. Namun jika kondisi ekonomi tidak mendukung, wanita diperintahkan untuk tidak memaksakan diri terhadap keinginannya terhadap mas kawin ini. Bahkan jika pria tidak memiliki biaya untuk membayar mahar, maka maka ia boleh membayar mahar dengan mengajarkan ayat Al-Qur’an yang dihafalnya.

“Seandainya seseorang tidak memiliki sesuatu untuk membayar mahar, maka ia boleh membayar mahar dengan mengajarkan ayat Al-Qur’an yang dihafalnya. (HR. Bukhari & Muslim)

‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallaahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sebaik-baik pernikahan ialah yang paling mudah.’” (HR. Abu Daud)

Namun berbeda jika kondisi calon suami mendukung, pastinya mereka tidak akan keberatan dengan apapun mas kawin yang diajukan wanitanya. Sehingga wanita dan keluarganya bisa menetapkan mas kawin yang diinginkan.

Sementara itu Rasulullah sendiri memberi mas kawin kepada istri-istrinya berupa Uqiyah yang nilainya setara lima ratus dirham.

Dari Siti Aisyah ketika ditanya, berapa mas kawin Rasulullah saw? Siti Aisyah menjawab: “Mas kawin Rasulullah saw kepada isteri-isterinya adalah dua belas setengah Uqiyah (nasya’ adalah setengah Uqiyah) yang sama dengan lima ratus dirham. Itulah mas kawin Rasulullah saw kepada isteri-isterinya” (HR. Muslim).


Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Minggu, 29 November 2015

pacaran vs ta'aruf

(Dilema remaja, antara pacaran vs ta’aruf)

Banyak remaja sekarang yang terjebak dengan tipu muslihat syaitan dengan cara berpacaran. Padahal sudah jelas hal tersebut dilarang dalam agama, sebab akibat yang ditimbulkannya pun bukan hanya berdampak buruk pada sang pelaku, namun juga buruk bagi masyarakat, agama dan lainnya.

Berbeda dengan kaidah yang telah diajarkan dalam agama, jika seorang pemuda telah merasa cocok dan ingin menjalin hubungan yang lebih serius lagi, maka islam telah memberikan jalan dengan cara ta’aruf. Ingat… ta’aruf bukan pacaran.

Kenapa harus memilih untuk ta’aruf dibandingkan dengan berpacaran?

Pertama : ta’aruf itu sebenarnya hanya untuk penjajagan sebelum menikah . Jadi kalau salah satu atau keduanya nggak merasa sreg bisa menyudahi ta’arufnya. Ini lebih baik daripada orang yang pacaran lalu putus. Biasanya orang yang pacaran hatinya sudah bertaut sehingga kalau tidak cocok sulit putus dan terasa menyakitkan. Tapi ta’aruf, yang Insya Allah niatnya untuk menikah Lillahi Ta’ala, kalau tidak cocok bertawakal saja, mungkin memang bukan jodoh. Tidak ada pihak yang dirugikan maupun merugikan.

Kedua : ta’aruf itu lebih fair. Masa penjajakan diisi dengan saling tukar informasi mengenai diri masing-masing baik kebaikan maupun keburukannya . Bahkan kalau kita tidurnya sering ngorok, misalnya, sebaiknya diberitahukan kepada calon kita agar tidak menimbukan kekecewaan di kemudian hari. Begitu pula dengan kekurangan-kekurangan lainnya, seperti mengidap penyakit tertentu, enggak bisa masak, atau yang lainnya. Informasi bukan cuma dari si calon langsung, tapi juga dari orang-orang yang mengenalnya (sahabat, guru ngaji, orang tua si calon). Jadi si calon enggak bisa ngaku-ngaku dirinya baik. Ini berbeda dengan orang pacaran yang biasanya semu dan penuh kepura-puraan. Yang perempuan akan dandan habis-habisan dan malu-malu (sampai makan pun jadi sedikit gara-gara takut dibilang rakus). Yang laki-laki biarpun lagi bokek tetap berlagak kaya traktir ini itu (padahal dapet duit dari minjem temen atau hasil ngerengek ke ortu tuh) he he he.

Ketiga : dengan ta’aruf kita bisa berusaha mengenal calon dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya . Hal ini bisa terjadi karena kedua belah pihak telah siap menikah dan siap membuka diri baik kelebihan maupun kekurangan. Ini kan penghematan waktu yang besar. Coba bandingkan dengan orang pacaran yang sudah lama pacarannya sering tetap merasa belum bisa mengenal pasangannya. Bukankah sia-sia belaka?

Keempat : melalui ta’aruf kita boleh mengajukan kriteria calon yang kita inginkan . Kalau ada hal-hal yang cocok Alhamdulillah tapi kalau ada yang kurang sreg bisa dipertimbangan dengan memakai hati dan pikiran yang sehat. Keputusan akhir pun tetap berdasarkan dialog dengan Allah melalui sholat istikharah. Berbeda dengan orang yang mabuk cinta dan pacaran. Kadang hal buruk pada pacarnya, misalnya pacarnya suka memukul, suka mabuk, tapi tetap bisa menerima padahal hati kecilnya tidak menyukainya. Tapi karena cinta (atau sebenarnya nafsu) terpaksa menerimanya.

Kelima : kalau memang ada kecocokan, biasanya jangka waktu ta’aruf ke khitbah (lamaran) dan ke akad nikah tidak terlalu lama . Ini bisa menghindarkan kita dari berbagai macam zina termasuk zina hati. Selain itu tidak ada perasaan ”digantung” pada pihak perempuan. Karena semuanya sudah jelas tujuannya adalah untuk memenuhi sunah Rasulullah yaitu menikah.

Keenam : dalam ta’aruf tetap dijaga adab berhubungan antara laki-laki dan perempuan . Biasanya ada pihak ketiga yang memperkenalkan. Jadi kemungkinan berkhalwat (berdua-duaan) kecil yang artinya kita terhindar dari zina.

Nah ternyata ta’aruf banyak kelebihannya dibanding pacaran dan Insya Allah diridhoi Allah. Jadi, …kita mau mencari kebahagian dunia akhirat dan menggapai ridhoNya atau mencari kesulitan, mencoba-coba melanggar dan mendapat murkaNya (kisahislami)

Kamis, 26 November 2015

Kenapa pakai jilbab saat tidur?

Aku Malu Padamu, Ukhti Palestina..
.

Ketika engkau remaja, duhai ukhti, telah terekam kuat dalam benakmu untuk meneruskan perjuangan para syuhada. Bahkan engkau biarkan ragamu menjadi martir demi menegakkan kalimat tauhid di tanah kiblat pertama muslim sedunia. Astaghfirrulloh, ukhti.. teman-teman remaja di tanah pertiwi malah sibuk bergonta-ganti pasangan demi menamai diri sebagai orang modern yang menyerap tradisi barat.

Ketika engkau ngefans dengan para syuhada, engkau mengenali tokoh-tokoh jihad yang senantiasa memperjuangkan keesaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala , yaa ukhti. Kupandangi teman-teman remaja di tanah air asyik mengoleksi foto penyanyi, aktor, dan idola mereka, yang dengan sadar mereka turut menghadiahkan peluru-peluru buatmu, ukhti. Karena kaum kuffar sengaja menerbitkan artis idola dengan mendulang dana disetiap acara konser megahnya.

Aku malu padamu, ukhti..Tatkala kalimat Laa ilaha illAllah senantiasa engkau teguhkan hingga nafas penghabisan, senyummu merekah meski tubuh berdarah-darah, semangatmu tetap hadir meski peluru-peluru bersemayam dalam raga, perjuanganmu kian kokoh meski obat-obatan telah habis stoknya, pengorbananmu tiada berhenti meski hanya sekejap mata, sungguh malu diri ini yaa ukhti! Maafkan aku, yaa ukhti.

Kini, aku kian malu pada Robb kita, Sang pelindung dan pemelihara semesta, karena dialog kita waktu itu amat menusuk nuraniku.

Ketika ditanya :
"Kenapa pakai jilbab saat tidur?

Dan kau menjawab :
"Kalau rumah saya di bom, mereka akan menemukan mayat saya masih menutup aurat."
Allahu Akbar.

Aku malu padamu, ukhti..
Kau tetap memperjuangkan kehormatanmu sebagai seorang muslimah. Kau tetap penuhi perintah Allah. Namun disaat yang bersamaan pula teman-teman remaja di tanah air sedang terlena oleh perkembangan fasion dunia yang menampakkan aurat dan mengundang adzab-Nya.

Aku malu padamu, Ukhti. Dan aku lebih malu lagi jika masih belum berubah.


Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Selasa, 24 November 2015

islam itu mudah

JANGAN PERSULIT DIRIMU!! ISLAM ITU MUDAH
Ustadz Abu Hafs Umar

Bismillaah....

Tidaklah Allah menurunkan ajaran Islam kepada kita untuk mempersulit dan memberatkan kita. Sebaliknya, Allah yang Maha Pengasih menurunkan ajaran Islam untuk kebaikan dan kebahagiaan kita. Bersamaan dengan itu, seorang hamba akan mendapati kemudahan dan kelapangan mengamalkannya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

“Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian.” (al-Baqarah: 185)

Al-Imam as-Sa’di rahimahullah berkata, “Maksudnya, Allah menginginkan kemudahan yang sebesar-besarnya bagi kalian (dalam menempuh) jalan yang mengantarkan kepada keridhaan-Nya dan memudahkannya semudah-mudahnya. Oleh karena itu, seluruh perintah Allah kepada para hamba-Nya pada asalnya berada di puncak kemudahan. Apabila terdapat beberapa halangan yang memberatkan (dalam menunaikan perintah-Nya), Allah memberikan kemudahan lainnya dengan menggugurkan perintah tersebut atau memberikan keringanan.” (Tafsir as-Sa’di pada ayat di atas)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

“Aku diutus membawa ajaran yang lurus dan penuh kemudahan.” (HR. Ahmad dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu)

Kalau mau merenungkan rukun Islam, niscaya kita akan mendapatinya penuh kemudahan dan kelapangan dalam pengamalannya.

Kita dapati, shalat dikerjakan lima kali dalam sehari semalam secara ringkas, dalam waktu yang relatif singkat(katakanlah sepuluh menit tiap shalat). Itu pun manakala hamba mengalami kepayahan karena sakit atau safar, dia akan mendapatkan keringanan seperti boleh menjamak dan meng-qashar shalat ketika safar. Atau ketika mengalami sakit, dia boleh bertayamum sebagai pengganti wudhu dan melakukan shalat sambil duduk; kalau tidak mampu duduk, boleh sambil berbaring.

Demikian pula halnya zakat. Kita dapati bahwa zakat tidak dikeluarkan selain pada harta-harta tertentu yang ditetapkan oleh syariat, seperti emas, perak, uang, dan beberapa jenis ternak. Adapun harta yang dipakai sehari-hari oleh seorang insan, seperti rumah, perabot rumah tangga, mobil, tanah pekarangan, dsb., tidak ada zakatnya. Selain itu, kadarnya pun sangat sedikit, yaitu 2,5% dari seluruh harta yang sudah mencapai nishab (batas kadar minimal harta yang ditetapkan oleh syariat yang harus dikeluarkan zakatnya).

Kemudian, ibadah puasa. Tidaklah Allah mewajibkan puasa sepanjang tahun, tetapi hanya mewajibkan puasa satu bulan dalam setahun, yaitu puasa Ramadhan. Bersamaan dengan itu, apabila seorang hamba sakit, dia boleh berbuka dan menggantinya pada hari lain manakala sudah sehat. Kalau sakitnya tidak diharapkan sembuh, dia boleh tidak berpuasa, tetapi mengganti puasanya dengan memberi makan kepada seorang fakir miskin untuk setiap hari yang dia tidak berpuasa.

Demikian juga haji, hanya diwajibkan atas hamba yang mampu, baik dalam hal harta maupun fisik. Kalau seorang hamba tidak mampu dalam hal harta, dia tidak diwajibkan untuk berhaji. Kalau seorang hamba mampu dalam hal harta, tetapi fisiknya tidak mampu karena lemah atau sakit, misalnya, dia bisa dihajikan oleh orang lain.

Kesimpulannya,Islam adalah ajaran yang penuh kelapangan dan kemudahan.Bersamaan dengan itu,balasan yang didapatkan oleh orang yang mengamalkan ajaran Islam itu sedemikian besar.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa seorang Arab badui berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkan kepada saya suatu amalan yang jika saya amalkan, saya masuk surga.”

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab, “Beribadahlah kepada Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, tunaikanlah shalat yang wajib, bayarlah zakat yang wajib, dan berpuasalah pada bulan Ramadhan.”

“Demi Dzat Yang mengutus Anda dengan kebenaran”, kata si badui, “saya tidak akan menambah ataupun mengurangi hal ini sedikit pun.”

Ketika orang tersebut berpaling, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa ingin melihat penduduk surga, lihatlah kepada orang ini.” (Muttafaq ‘alaih)

Sahabat yang dirahmati Allah. Kalau orang yang sekadar melaksanakan rukun Islam saja bisa masuk surga, lantas bagaimana halnya dengan orang yang mengamalkan amalan kebaikan yang lain, seperti ibadah-ibadah sunnah? Tentu lebih besar harapannya untuk bisa masuk surga. Begitulah gambaran kemudahan ajaran Islam.

Pada dasarnya Allah telah menjadikan mudah agama Islam ini. Maka dari itu, tidak sepantasnya seorang hamba berlaku ekstrem dalam mengamalkan Islam, dengan menambah-nambahi ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ajaran Islam telah sempurna.

Mari kita renungkan hadits Rasulullah berikut.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia mengisahkan, “Ada tiga orang mendatangi rumah istri-istri Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Mereka bertanya tentang ibadah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Ketika mereka diberi tahu tentang ibadah beliau, seolah-olah mereka menganggap sedikit ibadah beliau tersebut. Mereka berkata, “Di mana kita dibandingkan dengan Rasulullah? Beliau telah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.”

Salah satu dari mereka berkata, “Saya akan shalat malam selamanya.” Yang lainnya lagi berkata, “Saya akan berpuasa sepanjang tahun dan tidak berbuka.” Yang lainnya lagi berkata, “Saya akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selamanya.”

Kemudian, Rasulullah mendatangi mereka dan bersabda, “Kaliankah yang mengatakan demikian dan demikian? Ketahuilah, demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut dan paling bertakwa kepada Allah di antara kalian, tetapi aku berpuasa, juga berbuka; mengerjakan shalat malam, juga tidur; dan menikahi wanita-wanita. Barang siapa tidak menyukai sunnahku, dia bukan dari golonganku.” (Muttafaq ‘alaih)

Dalam hadits yang agung di atas ada pelajaran penting yang bisa kita ambil, yaitu bahwa ibadah apa pun yang telah diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam hendaknya kita laksanakan dengan tata cara yang telah beliau gariskan. Kita tidak diperbolehkan melakukan ekstremitas dalam ibadah dengan menambahkan tata cara tertentu atas inisiatif kita sendiri.

Lihatlah, dua orang yang pertama dalam hadits di atas hendak mengamalkan ibadah yang disyariatkan, yaitu shalat malam dan puasa sunnah. Akan tetapi, ketika mereka melaksanakannya dengan tata cara yang mereka inginkan, berpuasa terus-menerus dan shalat malam terus-menerus, hal itu disalahkan oleh Rasulullah.

Mirip dengan hal ini adalah para pengikut tarekat sufi yang berzikir dengan tata cara dan jumlah tertentu yang mereka tetapkan sendiri dan tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Memang, pada asalnya zikir adalah amalan yang mulia. Akan tetapi, manakala dilakukan dengan jumlah tertentu, tata cara tertentu, dan pada waktu-waktu tertentu yang tidak digariskan oleh Rasulullah, zikir tersebut menjadi terlarang.

Demikian pula membaca al-Qur’an, pada asalnya adalah ibadah yang sangat agung. Akan tetapi, manakala dilaksanakan dengan tata cara yang dibuat-buat, membacanya bisa menjadi terlarang dalam agama. Misalnya, kalau ada acara mitoni (acara tradisi selamatan tujuh bulan kandungan di masyarakat Jawa), kadang dibacakanlah surat Yusuf atau surat Maryam, dengan keyakinan bahwa kalau bayi yang lahir laki-laki, akan tampan seperti Nabi Yusuf ; kalau perempuan, akan cantik dan salihah seperti Maryam . Pembacaan al-Qur’an dengan keyakinan demikian termasuk perkara yang terlarang, karena menambahkan keyakinan yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.

Mendoakan orang mati juga ibadah yang disyariatkan. Akan tetapi, manakala dilakukan dengan tata cara yang dikarang-karang, bisa menjadi terlarang. Misalnya, doa tersebut selalu dilakukan dengan berjamaah dan pada hari-hari tertentu, yaitu hari ketujuh, hari keseratus, dan hari keseribu setelah kematian. Tata cara yang seperti ini mengubah hukum ibadah yang mulia tersebut menjadi bid’ah. Lebih-lebih kalau ditambahi acara makan-makan di rumah keluarga yang sedang berduka, ibadah mendoakan orang yang sudah mati menjadi terlarang.

Jarir bin ‘Abdillah al-Bajali radhiyallahu 'anhu berkata, “Kami para sahabat) menganggap perbuatan berkumpul-kumpul di rumah duka dan membuat makanan setelah penguburan sebagai perbuatan meratapi mayit (yang terlarang).” HR. Ahmad)

Naifnya, terkadang ada keluarga yang kurang mampu sampai terbebani utang demi biaya ritual kirim doa untuk mayit tersebut.

Masih banyak contoh syariat-syariat “tambahan” yang dibuat-buat oleh sebagian masyarakat di negeri kita. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita dan mereka.

Sahabat yang dirahmati Allah, sesungguhnya ajaran Islam telah sempurna. Karena kesempurnaan Islam, kita dilarang menambahi tata cara ibadah dalam Islam walaupun dengan maksud kebaikan. Semestinya setiap mukmin mencukupkan diri dengan ajaran yang telah dituntunkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

Sahabat yang mulia, ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, berkata, “Ikutilah (sunnah Rasulullah) dan janganlah kalian berbuat bid’ah, karena kalian sungguh telah tercukupi. Setiap bid’ah adalah kesesatan.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhoh)

Beliau juga berkata, “Sederhana dalam mengamalkan sunnah Rasul itu lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam melakukan kebid’ahan.” (Diriwayatkan oleh al-Lalika’i)

Pada hakikatnya, perbuatan menambah-nambahi ajaran Islam itu justru akan menambah beban dan mempersulit pelakunya. Kalau setiap orang dibolehkan menambah-nambahi ajaran Islam, bertambahlah sekian banyak beban syariat yang mesti diamalkan. Hal ini tentu semakin memberatkan seseorang. Karena kasih sayang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam kepada umatnya, beliau pun melarang perbuatan demikian. Beliau bersabda, “Barang siapa mengada-adakan suatu perkara dalam urusan agama) kami yang bukan darinya, perkara tersebut tertolak.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Cukuplah Islam yang mudah itu saja yang kita amalkan.

Senin, 23 November 2015

halal buat kamu haram buat tuan

HALAL BUAT KAMI, HARAM BUAT TUAN -
Adalah ulama Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al Marwazi ulama terkenal di makkah yang menceritakan riwayat ini.

Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka,
“Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya malaikat kepada malaikat lainnya.
“Tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya.
“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?”
“Tidak satupun”
Percakapan ini membuat Abdullah gemetar.
“Apa?” ia menangis dalam mimpinya.
“Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”

Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malaikat itu.
“Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat dia seluruh haji mereka diterima oleh Allah.”

“Kok bisa”
“Itu Kehendak Allah”
“Siapa orang tersebut?”
“Sa’id bin Muhafah, tukang sol sepatu di kota Damsyiq (damaskus sekarang)”

Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung terbangun. Sepulang haji, ia tidak langsung pulang kerumah, tapi langsung menuju kota Damaskus, Siria.

Sampai disana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya.
Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namannya Sa’id bin Muhafah.
“Ada, ditepi kota” Jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya.

Sesampai disana ulama itu menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,
“Benarkah anda bernama Sa’id bin Muhafah?” tanya Ulama itu
“Betul, siapa tuan?”
“Aku Abdullah bin Mubarak”
Said pun terharu, "Bapak adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?”

Sejenak Ulama itu kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaannya, akhirnya iapun menceritakan perihal mimpinya.
“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur?”
“Wah saya sendiri tidak tahu!”
“Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda selama ini"

Maka Sa’id bin Muhafah bercerita.
“Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar :

Labbaika Allahumma labbaika.
Labbaika la syarika laka labbaika.
Innal hamda wanni’mata laka wal mulka.
laa syarika laka.
Ya Allah, aku datang karena panggilanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Segala ni’mat dan puji adalah kepunyanMu dan kekuasaanMu.
Tiada sekutu bagiMu.

Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu menangis
Ya allah aku rindu Mekah
Ya Allah aku rindu melihat kabah
Ijinkan aku datang.
ijinkan aku datang ya Allah.

Oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Akhirnya pada tahun ini, saya punya 350 dirham, cukup untuk saya berhaji.
“Saya sudah siap berhaji”
“Tapi anda batal berangkat haji”
“Benar”
“Apa yang terjadi?”
“Istri saya hamil, dan sering ngidam. Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat”
“Suami ku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini?
“ya sayang”
“Cobalah kau cari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini. Mintalah sedikit untukku”

"Ustadz, sayapun mencari sumber bau masakan itu. Ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh.
Disitu ada seorang janda dan enam anaknya.
Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit.
Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya.

Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan “tidak boleh tuan”
“Dijual berapapun akan saya beli”
“Makanan itu tidak dijual, tuan” katanya sambil berlinang mata.

Akhirnya saya tanya kenapa?
Sambil menangis, janda itu berkata “daging ini halal untuk kami dan haram untuk tuan” katanya. Dalam hati saya : Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim? Karena itu saya mendesaknya lagi “Kenapa?”
“Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Dirumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak. Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati
kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram".

Mendengar ucapan tersebut spontan saya menangis, lalu saya pulang.
Saya ceritakan kejadian itu pada istriku, diapun menangis, kami akhirnya memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu.

“Ini masakan untuk mu”
"Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka.”
"Pakailah uang ini untuk mu sekeluarga. Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi”

Ya Allah disinilah Hajiku
Ya Allah disinilah Mekahku.

Mendengar cerita tersebut Abdullah bin Mubarak tak bisa menahan air matanya.




Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

cek juga IG instagram.com/loveislam.id

Sabtu, 21 November 2015

pacaran islami (masih menjadi misteri)

Pernah ngerasain 'jleb' dengar jawaban dari teman pas di tanya "kamu pacaran ?", dengan santai dia ngejawab "Iya. Kita pacarannya Islami kok. Gak pernah yang 'kotor'. Paling cuma jalan pergi makan. Atau aku nemenin dia ke suatu tempat, toko buku contohnya."
Komunikasi nya gimana ? "Ooo itu harus. Pagi siang malem. Apalagi menjelang sholat, harus saling mengingatkan. Cuma smsan biasa biasa aja"
Jadi, itu ya pacaran islami ? "Iya, kayak gitu. Pacaran yang gak ngelakuin apa apa. Seperti (maaf) ciuman atau hubungan badan"
Oooo gitu ya, terus kalo pacaran islami ada, miras islami juga ada dong, itu yang kaya gimana ya ? "Kamu suka aneh aneh. Miras kan haram. Sekali haram tetap haram"
Tu tau, pacaran juga gitu, gak ada loh istilah pacaran yang islami. Bukankah Allah melarang kita untuk mendekati zina. Nah pacaran itu adalah hal yang dapat mendekatkan diri kita ke zina loh. Awalnya aja biasa aja. Setan kan paling suka yang begituan. Ntar pas kamu berduaan, eehhh taraaaaaa *ya tau sendiri deh* hehe
.
#yukhijrah #hijrah #istiqomah #stoppacaran #tolakpacaran #yukbelajar #fff #lfl #islam #hijab #soleh #girl #muslim #stoppacaran


Pacaran itu tidak keren, jadi mohon jangan sok keren.
Karena pacaran itu hubungan semu. Easy come easy go.
.
Kalau hanya soal bilang aku suka kamu, maukah kamu jadi pacarku, semua orang bisa.
.
Tak ada komitmen jelas, kecuali hanya keinginan bermesra secara haram.
Lalu sisi kerennya dimana?.
.
(Burhan Sodiq).

Cinta..
.
Satu kata mengandung banyak makna..
.
Cinta, engkau adalah anugrah terindah yang Allah berikan..
Melalui dirimu, aku kadang menemukan bidadari surga..
.
Duhai cinta, engkau begitu sangat mempesona, melalui dirimu aku kadang menangis dalam sujudku kepadaNya..
.
Tapi mengapa cinta..
Mengapa kadang kau menjadi penyebab murkaNya kepadaku..
.
Mengapa cinta..
Mengapa engkau menjadi tabungan dosaku..
Aku sungguh malu memilikimu jika seperti ini..
.
Sebabnya Karna engkau cinta, hadir melanggar aturan ilahi..
Begitu banyak manusia terperdaya olehmu..
Oleh cinta terlarang bernamakan pacaran..
.
Pergilah duhai cinta terlarang, dan jangan pernah dekati aku lagi..
Selamanya..
.
#cinta #stoppacaran #udahputusinaja #halal #haram #islam